8970900930
prokomsetda@bulelengkab.go.id
Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan

Kembangkan Pariwisata Buleleng, Dispar Buleleng Akan Bangun TIC

Admin prokomsetda | 27 Januari 2020 | 569 kali

Guna lebih mengembangkan pariwisata di Buleleng, Dinas Pariwisata (Dispar) Buleleng akan membangun Pusat Informasi Pariwisata / Tourism Information Center (TIC) di Lovina. Pembangunan gedung terpadu pariwisata ini berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Penugasan fisik dari Kementerian Pariwisata (Kemenpar).

Hal tersebut diungkapkan Kepala Dispar Buleleng, Ir. Nyoman Sutrisna, MM saat dihubungi via telefon, Senin (27/1).

Sutrisna menjelaskan DAK Penugasan fisik dari Kemenpar yang diterima sebesar Rp. 1,387 Milyar. Dana ini digunakan untuk membangun TIC terpadu di daerah Lovina. TIC ini akan menjadi kantor bersama antara Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Buleleng, Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Buleleng dan Dispar sendiri. Pada akhir 2019, perencanaan sudah dimulai dan awal tahun 2020 dilakukan tender untuk pengerjaan paket. DAK Penugasan kita dapet dua yaitu fisik dan non fisik. Fisik kita pakai untuk lanjutan perbaikan pelabuhan dan pembuatan TIC ini. Gambar untuk TIC sudah jadi dari konsultan. Harapannya februari sudah mulai tender, jelasnya.

Konsep dari TIC ini nantinya akan menerapkan gaya bali. Ada ukiran-ukiran gaya Bali khususnya gaya Bali Utara. Lahan yang digunakan adalah lahan milik Dispar yang selama ini sudah menjadi TIC namun belum maksimal. Kita akan lebih maksimalkan TIC ini untuk memberikan informasi sekaligus promosi pariwisata Kabupaten Buleleng, ujar Nyoman Sutrisna.

Sementara itu, Nyoman Sutrisna pun mengungkapkan, untuk DAK penugasan non fisik, Dispar Buleleng akan mencoba memberikan pelatihan-pelatihan kepada Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang ada di Buleleng. Pelatihan juga akan diberikan untuk peningkatan tata kelola industri pariwisata. Homestay dan pramuwisata menjadi sasaran selanjutnya untuk ditingkatkan pengetahuannya. Ada beberapa paket pelatihan yang akan dilakukan melalui DAK Penugasan non fisik yang diterima dari Kemenpar, ungkapnya.

Mantan Kepala Dinas Perikanan ini menambahkan dirinya akan segera memasuki masa purnatugas sehingga terus menekankan kepada jajarannya agar kualitas pelatihan-pelatihan tidak menurun.

Pelatihan harus dilakukan secara profesional supaya mendapatkan sertifikat yang diakui oleh nasional dan internasional. Seperti apa yang sudah dilakukan pramuwisata atau guide diving dan snorkeling yang sudah mendapatkan sertifikat yang diakui nasional dan internasional. Ke depannya, saya harapkan di tahun 2020 tidak hanya guide diving dan snorkeling saja, melainkan guide yang lainnya mengingat anggaran untuk pelatihan sudah meningkat, tandas Nyoman Sutrisna. (dra)