Menjelang Pemilihan Umum (PEMILU) 17 April mendatang, Pemerintah Kabupaten Buleleng melaluiBadan Kesatuan Bangsa dan Politik (kesbangpol) Kabupaten Buleleng menggelar Forum Group Discussion (FGD). Plt. Kepala Kesbangpol Buleleng, Drs. Komang Sumertajaya berharap terjadi peningkatan pada angka partisipatif masyarakat Buleleng hingga 80% atau bahkan lebih. Hal ini disampaikan usai membuka FGD di ruang pertemuan hotel Banyualit-Buleleng, pada Rabu (13/3) .
Tahun ini merupakan tahun politik, dimana dua agenda besar akan diselenggarakan yaitu pemilihan Presiden dan Wakil Presiden serta Pemilihan Anggota Legislatif. “Melalui forum ini merupakan hal strategis, dapat menghubungkan antara sesama Partai Politik, Organisasi Masyarakat, Pemerintah dan Masyarakat dalam upaya meningkatakan partisipasi dalam Pemilu April mendatang”, jelasnya.
Seperti yang diungkapkan Ketua Bawaslu Buleleng, Putu Sugi Ardana, S.H., M.H. bahwa partisipasi masyarakat adalah hak setiap warga Negara untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden, serta anggota legislatif untuk 5 tahun mendatang. “Menyikapi hal ini, telah dilakukan upaya sosialisasi baik di masyarakat ataupun di tingkat sekolah. Mengingat tak lama lagi Pemilu akan berlangsung,” ungkap Sugi.
Dirinya menambahkan, masyarakat Buleleng diharapkan dapat menyalurkan aspirasinya secara sadar dan hadir ke TPS tanpa adanya tekanan. “Sebagaimana sebuah pemilihan umum menganut asas jujur, adil, bebas dan rahasia. Sehingga timbul inisiatif dari masyarakat itu sendiri,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua KPU Provinsi Bali I Dewa Agung Gede Lidartawan, S.TP.,M.P. ditemui usai FGD menjelaskan pada Pemilihan Gubernur sebelumnya di Buleleng, nilai partisipasi mencapai 58,6% dan mempunyai angka golput 41,4%. “Untuk itu, usai Pemilu April mendatang, saya minta pada KPU Buleleng untuk mengadakan evaluasi terhadap nilai partisipasi di Pilgub lalu,” jelas Dewa.
Data pemilih Buleleng sudah baik, KPU provinsi dan KPU Buleleng serta seluruh relasi telah menyasar seluruhsegmen untuk bekerjasama meningkatkan angka partisipasi. “Sehingga diharapkan pada Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden serta anggota Legislatif tahun ini, angka partisipasi dapat capai 80% atau bahkan lebih”, tutup Dewa. (Stu)