8970900930
prokomsetda@bulelengkab.go.id
Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan

Kesenian "Ngoncang" Turut Ramaikan Bulfest

Admin prokomsetda | 20 Juli 2015 | 734 kali

Singaraja (20/7/2015) - Kesenian Ngoncang akan turut meramaikan festival seni dan budaya Bali Utara, Buleleng Festival yang akan dibuka pada 4 Agustus mendatang. Tercatat ada sepuluh sekaa ngoncang yang siap tampil pada pembukaan Buleleng Festival.
 
Demikian disampaikan Ketua Panitia Buleleng Festival 2015, Gede Suyasa, ketika memberikan keterangan pers kepada wartawan, di Rumah Sunda Kecil, Senin (20/7/2015) siang.
 
Gede Suyasa menjelaskan, sesuai dengan tema kegiatan Buleleng Festival tahun ini, yakni Gurnitaning Denbukit atau Gemuruh Musik Bali Utara, akan dihadirikan kegiatan-kegiatan yang bernuansa musik. Terutama pada acara pembukaan.
 
Sebelumnya dipastikan ada 20 sekaa gong yang siap menggemuruhkan pembukaan Buleleng Festival. Puluhan sekaa gong itu akan bermain bersamaan, dengan membawakan tabuh tari Teruna Jaya dan tabuh tari Wiranjaya.
 
"Selain gong kebyar kami juga menyiapkan kesenian ngoncang. Ada sepuluh sekaa ngoncang yang kami siapkan. Tapi yang benar-benar siap baru dari perwakilan Kecamatan Sukasada, Sawan, dan Buleleng," ungkap Suyasa.
 
Gede Suyasa menjelaskan, kesenian ngoncang merupakan seni memainkan irama ketika memukul lesung. Kesenian ini biasanya banyak dimainkan ketika musim panen tiba.
 
Di beberapa banjar, salah satunya di Banjar Adat Pakraman Paketan, kesenian ngoncang wajib dimainkan pada hari pengerupukan, atau sehari sebelum hari raya Nyepi tiba.
 
"Ngoncang ini menjadi sebuah kesenian dan menjadi sebuah tradisi. Kami ingin melestarikannya sebisa mungkin," imbuh Suyasa yang juga Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Buleleng itu.
 
Buleleng Festival 2015 akan diselenggarakan pada tanggal 4-8 Agustus mendatang. Kegiatan dipusatkan di sekitar Tugu Singa Ambara Raja, serta memanfaatkan Gedung Sasana Budaya dan Puri Kanginan, untuk kegiatan side event. 
 
Buleleng Festival 2015 mengambil tema "Gurnitaning Denbukit", yang bermakna gemuruh musik di Buleleng. Buleleng Festival pada tahun 2015, lebih banyak mengeksplorasi kesenian musik yang tumbuh dan berkembang di Buleleng. Baik itu musik tradisional serta musik modern.
Download disini