Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Diskominfos) Provinsi Bali, bekerjasama dengan Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian (Diskominfosandi) Kabupaten Buleleng memberikan edukasi kepada seluruh ASN serta masyarakat umum khususnya di Buleleng untuk menangkal berita hoaks yang beredar di media sosial serta dikehidupan bermasyarakat.
Hal tersebut disosialisasikan pada acara literasi media dengan tema “Dampak Penggunaan Internet Kepada Masyarakat” yang dihadiri oleh Kepala Bidang (Kabid) Statistik Diskominfos Provinsi Bali, I Dewa Ketut Rai Rustina mewakili Kepala Diskominfos Bali, Sekretaris Dinas (Sekdis) Diskominfosandi Made Suharta, S.Kom., M.AP, Kabupaten Buleleng yang juga mewakili Kepala Dinas Kominfosandi Buleleng, serta seluruh pegawai Lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng terkait, bertempat di Gedung Rapat Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng, Selasa (30/7).
Ditemui usai acara, Kabid Rai Rustina mengatakan edukasi ini diberikan kepada ASN, non ASN, serta masyarakat umum agar dapat mengetahui serta mengerti tentang berita-berita yang tidak sesuai kenyataannya atau biasa disebut hoaks, sehingga isu yang beredar seperti contohnya isu sara yang marak saat ini, bisa dihindari. Masyarakat umum dinilai sangat mudah tertarik dan terpengaruh ketika membaca berita yang belum pasti kebenarannya. “Literasi untuk menangkal hoaks ini sangat penting, karena yang saya takuti masyarakat yang tidak mengerti media sosial misalnya, sangat mudah percaya dengan berita hoaks,” katanya.
Literasi Media ini, masih kata Rai Rustina mencakup seluruh Kabupaten/Kota yang ada di Bali. Hingga saat ini sudah memasuki Kabupaten yang ke-6 yaitu di Kabupaten Buleleng, dan selanjutnya akan menyasar Bali bagian timur yaitu Kabupaten Karangasem, Kabupaten Klungkung dan Kabupaten Gianyar. Edukasi ini diharapkan dapat merata di seluruh stake holder yang ada di Provinsi Bali. Dirinya menilai, hingga saat ini pengaruh berita hoaks di Bali masih tergolong aman, namun demikian pencegahan serta kewaspadaan harus tetap dilakukan. “Di Bali masih minim, dan masih bisa kita kendalikan, tetapi kita tidak boleh lengah agar tidak berdampak buruk nantinya,” tambahnya.
Sementara itu, Sekdis Suharta menjelaskan setelah adanya literasi media dari diskominfos Bali ini, nantinya di Kabupaten Buleleng akan menindaklanjuti dengan mengumpulkan para Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) dan PPID pembantu untuk menggelar kegiatan yang sama, agar dapat menambah pemahaman terhadap PPID pembantu di masing-masing SKPD. Melalui literasi ini diharapkan agar informasi yang diterima, dapat tersebar luas dikalangan ASN Lingkup Pemkab Buleleng hingga ke seluruh masyarakat Buleleng. “Sehingga kita betul-betul terhindar dari berita hoaks yang masih marak saat ini, dan marilah kita bijak bersosial media, sebelum kita menyebarkan informasi baiknya di saring terlebih dahulu agar terbukti kebenarannya,” pungkasnya.
Literasi Media di Kabupaten Buleleng ini menghadirkan 3 (tiga) narasumber yakni Komisi Informasi Provinsi Bali, I Gusti Ngurah Wirajasa, SE, Kabid Persandian Diskominfosandi Buleleng Putu Gopi Suparnaca, S.Sos., serta dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Bali Imanuel Dewata Oja. (Rma)