8970900930
prokomsetda@bulelengkab.go.id
Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan

Konsumsi Ikan Buleleng Tertinggi di Bali

Admin prokomsetda | 05 Juli 2019 | 298 kali

Konsumsi ikan di Buleleng sampai dengan akhir tahun 2018 mencapai 36,93 Kg per kapita. Jumlah tersebut menjadi yang tertinggi bila dibandingkan dengan konsumsi ikan di kabupaten/kota lain di Bali.

 

Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Buleleng, Ir. Made Arnika, saat ditemui di sela-sela pelaksanaan Gemarikan, di kawasan danau Buyan, Desa Munduk, Kamis (4/7).

 

Kadis Arnika menjelaskan, saat ini Dinas Perikanan terus mengejar agar target konsumsi ikan di Buleleng mencapai angka 50 Kg per kapita. Angka itu sesuai dengan standar yang ditetapkan secara nasional.

 

Upaya sosialisasi dengan masyarakat sasaran terus digencarkan. Dinas Perikanan secara masif sudah mengkampanyekan gerakan makan ikan dalam berbagai kesempatan. Dalam kampanye dimaksud, Kadis Arnika berusaha mengedukasi masyarakat bahwa ikan mengandung protein yang sangat baik, terutama bagi usia pertumbuhan.

 

Arnika menyadari betul bahwa masyarakat belum sepenuhnya paham akan manfaat makan ikan. Untuk itu pihaknya berusaha masuk ke berbagai event agar bisa melakukan kampanye gemar makan ikan.

 

Atas upaya yang dilakukan, Dinas Perikanan Buleleng berhasil mencapai target konsumsi ikan yang ditetapkan dalam RPJMD Kab.Buleleng.

 

"Target (RPJMD) itu sekitar 36,60 Kg per kapita. Sedangkan saat ini sudah mencapai 36,93 Kg per kapita," jelas Arnika.

 

Selain menyasar anak usia sekolah, gerakan sosialisasi dan kampanye konsumsi ikan juga menyasar para orang tua. Bahkan, kata Arnika, pihaknya juga sudah menghimbau guru-guru PAUD dan SD agar bekal anak didiknya sedapat mungkin dengan menu ikan. Peran ibu-ibu PKK juga dilibatkan dalam gerakan peningkatan gizi tersebut.

 

Namun, Arnika juga mengakui bahwa angka konsumsi ikan di Buleleng masih jauh angka konsumsi nasional. Hal itu diakui Arnika karena pemahaman masyarakat yang masih rendah akan manfaat ikan, serta kebiasaan pola konsumsi dari masyarakat itu sendiri. Ikan, menurut Arnika, selama ini belum dijadikan menu utama di kalangan masyarakat.

 

“Tapi masyarakat sekarang sudah mulai sadar, bila ada hajatan sudah mulai dengan menu ikan, misalnya lawar  dari lele, nyatnyat ikan, dan sebagainya. Mudah-mudahan kasadaran masyarakat terus berkembang,” harap Arnika.

 

Untuk diketahui, dalam upaya memasyarakatkan makan ikan, Dinas Perikanan Kab.Buleleng kembali menggelar Gerakan Makan Ikan (Gemarikan) pada event Twin Lake Festival 2019. Kegiatan kali ini menyasar sedikitnya 150 orang anak yang berasal dari SD 2, SD 3, dan SD 6 Munduk. ***(tri)