Keinginan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng untuk menjadikan Kabupaten Buleleng pusat buah berkualitas di Bali akhirnya mendapat sambutan positif dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali. Hal ini senada dengan rencana Gubernur Bali I Wayan Koster menerbitkan Peraturan Gubernur (Pergub) Bali yang isinya mengharuskan Hotel, Restoran dan Supermarket di Bali untuk menjual hasil pertanian lokal Bali dan olahan pangan lokal Bali. Hal ini diucapkan langsung Gubernur Bali I Wayan Koster saat memberikan sambutan pada acara Puncak Hari Pangan Sedunia (HPS) tingkat Provinsi Bali yang diselenggarakan di Taman Kota Singaraja, Jumat (7/12)
Seperti diketahui, Pemkab Buleleng dibawah kepemimpinan pasangan Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana,ST dan Wakil Bupati Buleleng dr. I Nyoman Sutjidra,Sp.OG pada periode keduanya, sangat gencar meningkatkan sektor pertanian di Kabupaten Buleleng. Salah satunya, dengan membangun pasar pusat Buah lokal Buleleng. Nantinya pasar tersebut akan menjual beragam jenis buah dan resep kuliner lokal asli dari Den Bukit. Tak hanya kekhasan-nya, namun komuditas yang dijual di los pasar ini hanya produk yang memiliki kualitas tinggi, sehingga bisa menarik untuk dikunjungi oleh wisatawan baik dalam Negeri maupun wisatawan mancanegara.
Dalam sambutannya, Gubernur Bali I Wayan Koster mengatakan, Pergub tersebut sudah selesai disusun dan siap dilaksanakan pada tahun 2019. Koster juga menegaskan, dirinya tidak ingin hasil pertanian lokal Bali diakui oleh daerah lain. Menurutnya, setiap daerah yang memiliki hasil pertanian harus bisa mengemas sendiri sehingga keuntungan bisa dinikmati petani.
“Nanti kita kan punya pasarnya, saya akan carikan pembelinya sehingga petani kita bisa mendapatkan untung yang lebih dibandingkan dijual ke pengepul di luar Bali,” katanya.
Selain itu, Gubernur Koster menginginkan, wisatawan yang datang ke Bali harus disuguhkan buah dan olahan pangan asli Bali. Koster mengatakan, hal ini dilakukan untuk memberikan kesejahteraan masyarakat Bali.
“Wisatawan harus makan buah dan olahan pangan dari Bali, termasuk telur, daging dan kerajinan harus dari Bali. pokokne mekejang Bali,” ujarnya dengan logat Buleleng.
Sementara itu, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana,ST mengatakan, Pemkab Buleleng secara serius meningkatkan sektor pertanian dan pangan. Ia mengatakan, Pemkab Buleleng melalui Dinas Ketahanan Pangan telah melakukan trobosan program inovatif, optimalisasi lahan pekarangan dan pemberdayaan kelompok masyarakat melalui kegiatan Penumbuhan Rumah Pangan Lestari (RPL) dengan gerakan menanam berbagai tanaman hortikultura seperti cabai, tomat, terong dan lain-lain dengan media polibeg. Ia menambahkan, kedepannya Pemkab Buleleng akan mengupayakan berbagai macam inovasi yang kreatif pada sektor pertanian agar stok pangan tercukupi.
“Kemarin saya berdiskusi dengan Bapak Gubernur tentang Pembangunan Nasional Semesta Berencana membangun kedaulatan pangan secara terstruktur, terencana dan terprogram. Saya akan terus bekerjasama dengan Pemprov Bali agar kedaulatan pangan tidak hanya impian namun bisa kita wujudkan,” pungkasnya.
Bupati Suradnyana menambahkan, Gubernur Bali telah berkomitmen membantu Buleleng untuk kesetaraan Bali Utara dengan Bali Selatan. Menurutnya, berbagai kebijakan yang dikeluarkan sangat menguntungkan bagi Kabupaten Buleleng.
“Bapak Gubernur telah membuat berbagai macam trobosan dibidang anggaran dengan mengajukan peraturan ke Pemerintah Pusat untuk mengambil 10 dolar dari wisatawan dan mendistribusikan ke seluruh Kabupaten di Bali termasuk Buleleng untuk mendorong sektor yang bisa memberikan kesejahteraan masyarakat di Seluruh Bali,” ucapnya.