Dalam kunjungan kerjanya ke Bali Utara, Presiden RI Ir. Jokowidodo didampingi Ibu Negara Iriana Jokowidodo, Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/BPN Sofyan Djalil, Gubernur Bali Made Mangku Pastika, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, Ketua DPRD Bali dan undangan lainnya.
Pada kesempatan ini, Jokowidodo menyerahkan enam ribu sertifikat dalam realisasi Program Nasional Agraria (Prona) di Lapangan Taman Kota Singaraja. Presiden Jokowidodo memuji kerja keras Badan Pertanahan Nasional (BPN) dalam menerbitkan tanah. Ia pun mengatakan, beberapa tahun sebelumnya realisasi penerbitan sertifikat tergolong rendah. Presiden mencontohkan, dalam setahun sertifikat yang diterbitkan berkisar hanya 400 hingga 500 ribu sertifikat diseluruh Indonesia. Untuk itu Pemerintah Pusat komit membantu masyarakat agar mendapatkan sertifikat tanah. Tahun ini target secara nasional ditetapkan lima juta sertifikat dan tahun 2018 naik menjadi tujuh juta. dan tahun 2019 sembilan juta sertifikat.
Khusus di Buleleng, Pemerintah Pusat menerbitkan enam ribu sertifikat. Tahun berikutnya, penerbitan sertifikat tanah akan terus bertambah hingga sampai tahun 2019. Presiden juga menegaskan, sertifikat tanah ini merupakan bukti hukum atas kepemilikan tanah. Dengan banyaknya tanah yang sudah bersertifikat, maka kemungkinan terjadinya konflik didaerah karena tanah akan dapat dicegah. Selain itu, dengan sertifikat, warga bisa menggunakan untuk mencari kredit perbankan.
Diakhir, Jokowi mengingatkan kepada masyarakat agar sertifikat jangan sampai dijadikan jaminan kredit hanya untuk membeli kendaraan. Sebaliknya, jika mencari kredit dengan jaminan sertifikat untuk modal usaha atau bertani, warga diminta untuk menghitung dengan cermat. jangan sampai ketika mencari kredit saja mudah, tetapi membayar kreditnya susah, sehingga bisa saja sertifikat akan hilang begitu saja.