Dalam pidatonya, Bupati Buleleng menyampaikan semua pihak termasuk pemerintah bertanggung jawab untuk menjaga dan melestarikan terumbu karang. Oleh karena itu, dirinya pun sangat mendukung serta mengapresiasi inisiatif pelestarian lingkungan dengan melalukan transplantasi terumbu karang. “terumbu karang banyak yang rusak akibat terkena jangkar perahu, penangkapan ikan dan yang paling bahaya yaitu dengan cara di bom, cara ini dilarang keras,“ ungkapnya.
Menurut Mantan Anggota DPRD Provinsi Bali ini, Kabupaten Buleleng memiliki wilayah laut terpanjang di Pulau Bali, dalam artian memiliki terumbu karang tarbanyak dibandingkan Kabupaten lainya, sehingga banyak terumbu karang yang harus dijaga di laut, karena itu peran masyarakat luas terhadap lingkungan sangat diperlukan untuk pentingan pariwisata khususnya wisata bahari. “Harus dijaga supaya indah, jangan setelah ditanam malah dibiarkan tidak dijaga dengan baik,” ujar Bupati Agus Suradnyana.
Sebelumnya, Dandim 1609/Buleleng, Letkol Inf. Verdy De Irawan,
SH.M.Tr (Han) mengajak warga yang berada di pesisir pantai serta para kelompok nelayan harus berperan aktif menjaga lingkungan. Dengan cara memberikan edukasi serta melakukan bersih-bersih sampah di pantai akan menjaga biota laut tetap lestari. “Masyarakat harus menjaga laut dari bahaya sampah plastik karena saat berada di kedalaman laut banyak terdapat sampah plastik yang tidak bisa hancur, walau sudah bertahun-tahun lamanya. Jangan sampai terumbu karang rusak karena dampak buruknya akan kembali dan dirasakan masyarakat juga,” tandasnya.
Sebanyak 1.200 bibit terumbu karang yang di tenggelamkan pada kegiatan ini. Selain itu dilepaskan juga ribuan benih ikan bandeng. (dwa)