Lokasabha VII MPGSSR Buleleng
Admin prokomsetda | 18 Oktober 2015 | 752 kali
Warga Pasek Komitmen Bangkitkan Partisipasi Pembangunan di Daerah
Warga keturunan pasek di Kabupaten Buleleng semakin menunjukkan berpartisipasinya dalam pembangunan di daerah ini. Program sosial dan pemberdayaan semeton pasek ini dijalankan melalui wadah organisasi Maha Gotra Pasek Sanak Sapta Rsi (MGPSSR) Buleleng. Organisasi ini telah menunjukkan komtimen dalam menyukseskan pembangunan. Salah satu wujud partisipasi sisoal tersebut anggota MPGSSR telah membantu warga kurang mampu melalui bantuan bedah rumah. Yang terbaru salah satu warga keturunan pasek asal Nusa Penida, Kelungkung I Nyoman Setar membantu sembilan orang warga miskin di Buleleng. Sembilan warga ini menerima dana tunai untuk rehab rumah masing-masing sebesar Rp 30 juta.
Penyerahan bantuan bedah rumah ini menjadi satu rangkaian kegiatan Lokasabha VII MPGSSR Buleleng Minggu (18/10) di gedung sekretariat MPGSSR yang sekaligus dijadikan gedung Pasraman Widya Graha Kepasekan Desa Sambangan, Kecamatan Sukasada. Lokasabha ini dihadiri Ketua MPGSSR Provinsi Bali Wisnu Bawa Temaja, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, Wakil Bupati dr. Nyoman Sutjidra, Sp.O.G., Ketua DPRD Buleleng Gede Supriatna, Ketua MPGSSR Buleleng Nengah Gelgel bersama jajaran pengurusnya, dan Ketua Panitia Lokasabha Ketut Kariasa Adnyana.
Ketuak MPGSSR Provinsi Bali Wisnu Bawa Temaja di sela-sela lokasabha mengatakan, organisasi yang dipimpinnya itu sejak awal pendiriannya mengusung visi dan misi memberdayakan warga semeton pasek di Bali. Pemberdayaan ini diwujudkan dalam beberapa program baik menyangkut aspek keagamaan,religius, spritualitas dan berpartisipasi dalam menangani permasalahan sosial kemasyarakatan. Untuk masalah sosial kemasyarakatan, MPGSRR sendiri banyak berkiprah melalui bantuan kepada warga yang kurang mampu. Kerja nyata ini terus digenjot dengan membangkitkan kesadaran warga pasek menyisihkan kekayaanya untuk membantu warga yang kurang mampu. “Kami ada dari awal ingin memperdayakan wargasemeton pasek melalui program yang sudah dijalankan dan khussnya untuk bantuan sosial kepada warga miskin ini kami terus mengajaksemeton pasek dimanapun sudi kiranya menyisihkan kekayaan untuk membantu saudara kita yang kurang beruntung,” tegasnya.
Di sisi lain Wisnu Bawa Temaja mengatakan, diera sekarang ini banyak pihak menilai kalau organisasi kemasyarakatan sering disusupi kepentingan politik. Terhadap situasi ini, dia menyatakan, MPGSSR tidak ingin dimasuki oleh kepentingan politik praktis. Sebaliknya wargasemeton pasek diharapkan menjadikan politik untuk dipelajari, sehingga hasilnya nanti akan bermanfaat untuk menggunakan hak politik masing-masing warga pasek dan melepaskan diri dari keberadaan organsiasi MPGSSR. “MPGSSR tidak mengenal adanya istilah politik praktis, tetapi kami ada di mana-mana. Politik itu silahkan dipelajari dan pada saatnya nanti masing-masing warga kami ini akan yag menggunakannya dan lepas dari organsiasi MPGSSR ,” imbuhnya.
Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana saat membacakan sambutannya mengatakan, MPGSSR merupakan salah satu organisasi keagamaan yang hingga kini eksis dan menjalankan program pemberdayaan terhadap warganya dan berpartisipasi dalam penanganan masalah kemiskinan dan sosial masyarakat. Untuk itu, pihaknya menyambut positif organisasi keagamaan seperti MPGSSR dan program yang dijalankan selanjutnya tetap pada visi dan misi organsiasi sesuai bidangnya maisng-masing baik pada dharma agama dan dharma negara. Kepada para pemangku atau suligngih Bupati PAS mengharapkan tetap memberikan tuntutanan kepada semua umat baik dalam melaksanakan ritual keagamaan maupun dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini penting karena tuntutanan spritual dan pemahaman ajaran agama dapat mewujudkan situasi kamtibmas daerah akan tetap kondusif dan proses pemerintahan serta pembangunan dapat berjalan. “Saya selaku kepala daerah menyambut positif kebaradaan MPGSSR programnya riil membantu pemerintah dalam masalah sosial kemasyarakatan. Pemangku atau suligngih juga saya harapkan tetap memberikan tuntutan, sehingga seluruh umat memahamai ajaran tatwa agama dengan benar dan situasi daerah akan tetap kondusif dan pembangunan berjalan,” tegas Buapti sembari diiyakan Ketua DPRD Buleleng Supriatna.
Ketua panitia Lokasabha VII MPGSSR Ketut Kariasa Adnyana mengatakan, lokasabha ini menjadi agenda rutin setiap lima tahun sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) MGPSSR. Sesuai ketentuan AD/ART itu lokasabha menjadi media untuk membentuk pengurus baru untuk periode lima tahun ke depan. Selain itu, agenda penting yang juga akan dibahas pertanggungjawaban organisasi oleh pengurus lama secara menyeluruh. Sementara agenda terakhir bagaimana pengurus MGPSSR yang baru terbentuk akan menyusun gari-garis besar program yang akan dijalankan oleh pengurus terpilih. “Lokasabha ini sudah menjadi agenda rutin sesuai AD/ART dan siapapun itu terpilih kami semua mendukung untuk melanjutkan program organisasi ke depannya,” tegas Kariasa
Download disini