Lovina Festival Resmi Ditutup
Admin prokomsetda | 01 Oktober 2015 | 609 kali
Tahun Depan Janjikan Lebih Inovatif
Setelah berjalan selama lima hari dari tanggal 27 September 2015 dan berlangsung lancar, Lovina Festival 2015 yang mengusung tema 'The Peace and Harmony of Lovina' ditutup secara resmi oleh Wakil Bupati Buleleng, dr. I Nyoman Sutjidra, Sp.OG di Pantai Binaria, Lovina, Kamis (1/10). Penutupan Lovina Festival dihadiri Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) Kabupaten Buleleng, Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng, Ir. Dewa Ketut Puspaka,MP kepala SKPD, BUMD lingkup Pemkab Buleleng dan peserta Sail Lovina yang didominasi warga asing.
Dalam penutupan, Wabup Sutjidra, mengungkapkan rasa bangganya terhadap berbagai potensi seni dan budaya lokal yang ditampilkan. Menurutnya, keunikan dan keragaman sangat diperlukan untuk dikembangkan dalam rangka mendorong perkembangan pariwisata di Kabupaten Buleleng. Wabup Sutjidra pun menggaransi jika pelaksanaan Festival Lovina tahun depan akan jauh lebih inovatif dengan menginventarisir keragaman yang belum tertampung dalam tahun ini. “Saya semakin bangga lagi karena kegiatan ini mendapat dukungan yang sangat besar dari berbagai komponen baik itu organisasi maupun individu masyarakat di kawasan Lovina. Tahun depan kita akan kemabngkan lebih baik lagi” ungkapnya. Kebanggan lainnya menurut Wabup Sutjidra adalah seluruh pengisi acara Lovina Festival telah merealisasikan kegiatannya bahkan melebihi dari yang direncanakan. “Banyaknya animo pengisi acara dan kunjungan masyarakat serta wisatawan ke Lovina Festival menunjukkan bahwa masyarakat sangat menikmati suguhan yang diberikan selama Lovina Festival ini berlangsung,” katanya.
Sementara itu, ditemui usai acara penutupan, Kadisbudpar Buleleng, Drs. Gede Suyasa, M.Pd mendukung penyelenggaraan Lovina Festival untuk terus ditingkatkan tiap tahunnya. Untuk itu, Disbudpar Buleleng akan meningkatkan kualitas Lovina Festival dari beberapa aspek, salah satunya adalah atraksi-atraksi wisata khusus seperti Mekorot dan Bonangan Race. “Kalau bisa mekorot bisa mengundang peserta dari seluruh Bali dan Bonangan tidak hanya dari 1-3 kecamatan di Kabupaten Buleleng saja namun bisa juga seluruh kecamatan bahkan mengundang provinsi atau kota yang memiliki potensi bahari seperti Makassar atau Madura. Atraksi-atraksi itu harus kita lestarikan,” jelasnya.
Selama lima hari pelaksanaan Festival Lovina, banyak acara kesenian tradisional dan moderen yang digela, berupa pementasan seni dan budaya khas Bali Utara dan juga kesenian tradisional unik dan klasik seperti "Sampi Gerumbungan", "Shang Hyang Legong Dedari", "Sang Hyang Memedi" dan tarian "Selat Segara" masal yang melibatkan sebanyak 10 penari. Total sebanyak 20 sanggar seni, 13 stan kuliner, 15 stan kerajinan dan dua buah stan industry ada di festival tersebsar di kawasan Lovina. Bukan hanya itu saja, dalam Festival Lovina disediakan pula satu panggung tambahan di Desa Kaliasem yang khusus menampilkan kesenian modern dan lomba yang mampu menyedot animo wisatawan lokal dan asing hadir seperti adu ketangkasan dalam Mekorot Festival, Dagongan Race Sail, Colour Fun Run 5K, dan Sapi gerumbungan.