8970900930
prokomsetda@bulelengkab.go.id
Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan

Maksimalkan Penanganan Pengungsi, Pemkab Buleleng Siapkan Posko Induk

Admin prokomsetda | 01 Oktober 2017 | 235 kali

Koordinasi terhadap nasib para pengungsi Gunung Agung terus dilakukan. Salah satunya, pembentukan Posko Induk Penanganan Pengungsi Gunung Agung oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng guna membantu para pengungsi.

Asisten Pemerintahan Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Buleleng, Made Arya Sukerta, selaku Koordinator Kabupaten Penanganan Pengungsi Gunung Agung menjelaskan pengungsian ini akan memakan waktu yang lama. Karenanya dibutuhkan manajemen untuk mengatur pengungsi dan juga bantuan yang diterima dari para donatur maupun dari pemerintah.

Nah, Pemkab Buleleng membuka posko induk yang berlokasi di Kantor BPP Kecamatan Tejakula. “Kita bentuk Posko Induk di Kantor BPP Kecamatan Tejakula. Tadi saya sudah meninjau langsung dan kantor BPP representatif untuk dijadikan posko induk,” ujar Arya Sukerta ditemui usai Rapat Koordinasi (Rakor) terbatas penanganan pengungsi Gunung Agung di Kantor Camat Tejakula, Sabtu (30/9).

Rencananya, seluruh bantuan maupun logistik akan diterima di posko induk, lalu dari posko induk bantuan akan disebarkan ke masing-masing pos pengungsian melalui Camat selaku koordinator wilayah.

Disamping itu pula, ada koordinator desa yaitu kepala desa dan koordinator lapangan yaitu para klian banjar dinas. Nanti permintaan logistik juga datang dari desa.

“Kita verifikasi dulu jumlah pengungsi, kita validasi dan kita akan distribusikan logistik melalui posko induk ini sehingga kita bekerja sesuai mekanisme yang kita bentuk dengan baik,” terangnya.

Disinggung mengenai instruksi dari Gubernur Bali yang memerintahkan pemindahan pengungsi dari tenda-tenda pengungsian ke fasilitas umum (fasum), mantan Kepala Dinas Perhubungan ini mengungkapkan hal tersebut merupakan prioritas saat ini dan mengungsi di tenda merupakan pilihan terakhir manakala benar-benar gawat darurat. Saat ini, menurutnya kondisi sudah semakin stabil dan para pengungsi akan di redistribusi dari tenda-tenda ke fasum yang ada. Kemudian desa yang overload, pengungsinya juga akan diredistribuskan.

“Redistribusi ini sudah kita bahas dalam rakor terbatas. Kita akan rencanakan dan mapping kemampuan desa yang lain,” ungkapnya.

Sedangkan untuk titik-titik penampungan baru terutama di fasum yang tersedia sampai saat ini ada di delapan desa yang masuk wilayah kecamatan Tejakula dan Kecamatan Kubutambahan.

Manakala fasum tersebut tidak cukup menampung, pihaknya akan membawa sampai ke Kecamatan Sawan.

“Sekali lagi kita akan mapping terlebih dahulu dan pengungsi ini akan redistribusikan hingga ke Kecamatan Sawan,” tutupnya.

Sumber : https://www.balipuspanews.com/maksimalkan-penanganan-pengun…