8970900930
prokomsetda@bulelengkab.go.id
Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan

Menjadi Cikal Bakal Sejarah NKRI Bupati Agus Suradnyana Ingin Restorasi Bale Agung

Admin prokomsetda | 12 Maret 2019 | 273 kali

Sebagai cikal bakal Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Bale Agung merupakan suatu wilayah yang sangat diperhitungkan. Bale Agung sendiri menjadi daerah asal ibunda dari founding father NKRI yaitu Ir. Soekarno. Oleh karena itu, ada kemauan untuk menjaga dan merestorasi Bale Agung menjadi situs sejarah tanpa menghilangkan wujud aslinya.

Keinginan tersebut diungkapkan Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, ST saat menghadiri puncak acara Ngembak Api Games yang rutin diselenggarakan Keluarga Besar Bale Agung beberapa waktu yang lalu.

Bupati Agus Suradnyana menjelaskan sebagai cikal bakal sejarah NKRI yaitu asal dari ibunda Ir. Soekarno, Bale Agung bisa dijadikan situs pariwisata sejarah. Pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Bung Karno merupakan salah satu upaya untuk lebih memperlihatkan Bale Agung sebagai situs sejarah. Ini tentunya bisa meningkatkan kesejahteraan Bale Agung sendiri. “Masyarakat Bale Agung bisa bersatu untuk mewujudkan hal tersebut,” jelasnya.

Mantan anggota DPRD Provinsi Bali ini juga mengungkapkan sebagai kepala daerah pihaknya akan mendekatkan nilai historis yang telah diberikan oleh Bale Agung dalam awal kemerdekaan NKRI untuk bisa memberikan manfaat terhadap masyarakat Bale Agung. Dari dulu, dirinya terus mengatakan bagaimana kalau Bale Agung di restorasi. “Pemerintah nantinya bisa mendiskusikan bagaimana membuat tempat yang luar biasa ini dijadikan sesuatu untuk mengingatkan orang tentang sejarah terbentuknya NKRI,” ungkap Agus Suradnyana.

Agus Suradnyana juga menyatakan kesiapannya berdiskusi dengan masyarakat Bale Agung bagaimana Bale Agung ini dengan nilai historisnya memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat Bale Agung sendiri. Dimulai dari RTH Bung Karno, Desa Beratan yang memiliki tempat-tempat kerajinan berkualitas. Setelah itu, direkatkan dengan Bale Agung dengan nilai historisnya yang sudah diakui dimana-mana. “Tinggal dipoles lagi sedikit sehingga memberikan manfaat yang luar biasa,” ujarnya.

Pejabat asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar ini pun menganalogikan dengan keberadaan makam Bung Karno di Blitar. Jika saja di Blitar tidak ada makam Bung Karno, Blitar tidak terkenal seperti sekarang. Bukan bermaksud untuk menjual Bale Agung, melainkan untuk mengingatkan khalayak di Indonesia bahwa Bale Agung adalah cikal bakal sejarah NKRI. “Bale Agung merupakan tempat dimana tonggak sejarah yaitu ibunda dari pejuang kemerdekaan NKRI, Bung Karno berasal,” tutup Agus Suradnyana. (dra)