8970900930
prokomsetda@bulelengkab.go.id
Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan

MENTERI AGAMA RESMIKAN STAHN

Admin prokomsetda | 22 Maret 2016 | 522 kali

Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, ST menyambut Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin yang datang untuk meresmikan Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri (STAHN) Mpu Kuturan di Kota Singaraja, Selasa (22/3). Hadir pula, anggota DPD RI, Gede Pasek Suardika dan Gusti Ngurah Arya Vedakarna, Dirjen Bimas Hindu Kementerian Agama Prof I Ketut Widnya, Rektor perguruan tinggi se-Bali, Wakil Ketua DPRD Bali I Nyoman Sugawa Korry dan sejumlah praktisi dan akademisi Hindu di tanah air.
Dalam sambutannya Bupati Suradnyana mengatakan sangat mengapresiasi keberadaan STAHN ini. Menurutnya sekolah tinggi ini bisa memberikan dampak positif untuk masyarakat Buleleng. “Keberadaan STHAN ini tentunya bisa memberikan dampak yang sangat besar terhadap masyarakat Buleleng dari segi pendidikan agama dan spiritual,” pungkasnya. Ia menambahkan, keberadaan STAHN ini juga memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat Buleleng. “Kalau STAHN ini dibangun tentunya banyak mahasiswa dari luar Kabupaten Buleleng yang sekolah disini, jadi pemilik kost, warung makan dan lainnya terkena dampaknya juga,” lanjutnya.
Sementara itu Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, STAHN Mpu Kuturan di Kota Singaraja merupakan perguruan tinggi Agama Hindu negeri keempat yang diresmikan pemerintah.Sebelumnya, kata dia, Kemenag memiliki tiga perguruan tinggi Agama Hindu negeri berlokasi di Bali, Kalimantan dan Nusa Tenggara Barat (NTB). "Tiga perguruan tinggi tersebut yakni Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) Denpasar, Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri (STAHN) Gde Pudja Mataram, dan Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri (STAHN) Tampung Penyang, Kalimantan Tengah," paparnya. Ia menjelaskan, pihaknya memberikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya kepada para penggiat Agama Hindu di Pulau Dewata sehingga STAHN pertama di Bali bagian itu dapat terwujud. Selain itu, Lukman menambahkan, pihaknya memberikan mandat kepada Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu (Dirjen Bimas Hindu) dan juga Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar yang selama ini mengawal STAHN menjadi perguruan tinggi negeri. "Saya perlu menekankan bahwa tanggung jawab bersama perlu ditekankan terus karena dewasa ini eksistensi perguruan agama dihadapkan pada kompetisi yang makin ketat," imbuhnya.