8970900930
prokomsetda@bulelengkab.go.id
Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan

Orientasi Kehumasan Pemkab Buleleng Coba Adopsi Jabar Quick Respons di Buleleng

Admin prokomsetda | 21 Juni 2019 | 161 kali

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng melalui Bagian Humas dan Protokol menyelenggarakan Orientasi Kehumasan di Biro Humas dan Protokol Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar). Dari orientasi tersebut, Pemkab Buleleng akan mencoba menerapkan salah satu inovasi Humas Jabar yaitu Jabar Quick Respons di Kabupaten Buleleng.

 

Hal tersebut terungkap dalam orientasi kehumasan yang dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Buleleng, dr. I Nyoman Sutjidra, Sp.OG dan diterima oleh Kepala Biro (Karo) Humas dan Protokol Pemprov  Jabar, Ir. Hermansyah, M.Si di Ruang Rapat Papandayan, Kantor Gubenur Jabar, Kamis (20/6).

 

Ditemui usai kegiatan, Wabup Sutjidra menjelaskan dari orientasi ini Pemkab Buleleng bisa mempelajari berbagai program inovasi dari Pemprov Jabar khususnya di Humas Jabar. Dari pemaparan disebutkan ada Jabar Quick Respons. Untuk di Buleleng sendiri juga mempunyai hal semacam itu namun masih di bidang kesehatan yaitu Buleleng emergency Service (BES). Untuk bisa seperti Jabar Quick Respons, nantinya BES akan diintegrasi dengan berbagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)  sehingga bisa melibatkan lebih banyak pihak. “Saya lihat, di Jabar ini sudah terintegrasi sekali bahkan mereka telah melibatkan pihak swasta,” jelasnya.

 

Menurutnya, pengadopsian Jabar Quick Respons ini nantinya akan menghasilkan BES Plus. Jika BES hanya bergerak di bodang kesehatan, BES Plus akan bergerak di seluruh bidang dengan melibatkan seluruh pihak ataupun SKPD terkait. Dengan begitu, segala permasalahan di masyarakat bisa diatasi dengan cepat. “Kita akan coba adopsi Jabar Quick Respons tersebut dengan BES Plus. Kita akan rintis,” ujar Wabup Sutjidra.

 

Sementara itu,  Karo Humas dan Protokol Pemprov Jabar, Hermansyah mengungkapkan humas tidak boleh ketinggalan jaman. Humas harus mengikuti kemajuan jaman tersebut. Kalau saat ini media sosial sedang terkenal, humas harus terlibat didalamnya. Humas tidak boleh terpaku dengan media tradisional meskipun humas juga tidak boleh melupakan media-media tradisional tersebut seperti media cetak, televisi, maupun elektronik. “Media tersebut tetap menjadi bagian dari humas tetapi media online maupun media sosial harus diikuti juga,” ungkapnya.

 

Dirinya menambahkan sebenarnya media sosial itu murah tetapi sasarannya mengena. Utamanya kepada kaum millenial yang sangat adaptif terhadap perubahan. Itu sangat diperlukan untuk menyasar kaum muda. Keaktifan di media sosial ini menjadi suatu kebaruan ataupun inovasi di Humas Jabar. “Intinya jangan sampai ketinggalan dengan teknologi,” tutup Hermansyah. (dra)