Guna melakukan evaluasi terhadap kompetensi anggota Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA), Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng kembali menggelar Lomba KTNA tingkat Kabupaten. Selain untuk melakukan evaluasi dimaksud, lomba KTNA ini juga bertujuan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan aktivitas KTNA di masing-masing kecamatan.
Kegiatan yang dilaksanakan serangkaian dengan Twin Lake Festival Tahun 2019 ini berlangsung di area Danau Tamblingan, Desa Munduk, pada Jumat (5/7).
Kepala Bidang Penyuluhan Dinas Pertanian Kab.Buleleng Made Lely Nuryantini, selaku panitia lomba mengungkapkan, peserta lomba berasal dari anggota KTNA dari masing-masing kecamatan, mereka merupakan petani dan nelayan berprestasi, petani maju, dan petani yang diandalkan dalam usaha tani yang dilakukan.
Penilaian pada lomba kali ini terdiri dari materi Pemaparan Peserta, Cerdas Cermat, dan Lomba Unjuk Tangkas. Adapun materi pemaparan yaitu potensi pertanian yang ada di masing-masing kecamatan peserta. Sedangkan untuk cerdas cermat, mengambil materi pengetahuan terhadap bidang pertanian secara umum, antara lain penanggulangan hama pertanian, jenis perikanan, kesehatan hewan, dan upaya pengembangan pertanian. Pada lomba unjuk tangkas, peserta diminta untuk memilah jenis kopi terbaik yang berkualitas.
“Setiap regu terdiri dari lima orang, yaitu untuk cerdas cermat tiga orang, unjuk tangkas terdiri dari satu orang, dan untuk pemapar satu orang,” kata Lely.
Lebih jauh dijelaskan Lely, sistem lomba menggunakan kompetisi, dimana perlombaan terdiri dari babak penyisihan dan babak final. Pada babak penyisihan, dalam setiap sesi diadu masing-masing tiga regu. Selanjutnya, pemenang pada masing-masing sesi pada babak penyisihan tersebut beradu di babak final.
Sementara itu salah satu peserta lomba, Made Astawa, mengatakan, dirinya telah mempersiapkan materi lomba dengan baik. Salah satunya dengan melakukan penghimpunan atas potensi-potensi pertanian yang ada di wilayah kecamatannya. Peserta asal desa Mayong, Kecamatan Seririt ini menyebutkan, bahwa pada materi pemaparan, kelompoknya mengambil fokus pada upaya pengembangan buha durian lokal, khususnya durian Bestala, yang selama ini sudah mempunyai nama di tingkat daerah.
Pada akhir kegiatan lomba, perwakilan dari Kecamatan Sukasada berhasil meraih juara pertama, dengan raihan nilai 1.175 poin. Sedangkan pada posisi kedua diraih oleh duta dari Kecamatan Busungbiu dengan perolehan nilai 850 poin. Sedangkan regu dari Kecamatan Buleleng berada pada peringkat ketiga dengan kumpulan nilai sebanyak 800 poin. ***(tri)