8970900930
prokomsetda@bulelengkab.go.id
Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan

Paparkan Proyek Shortcut Bedugul-Buleleng Kepada Presiden Jokowi

Admin prokomsetda | 24 Januari 2015 | 1370 kali

Bupati Suradnyana Diminta Ajukan Proposal

Simpang siur  wacana rencana short cut jalur Bedugul-Buleleng membuat Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana tak berdiam diri. Kesempatan menghadiri pertemuan Bupati se Indonesia di Istana Kepresidenan Bogor tanggal 23 Januari 2015 lalu, dimanfaatkan maksimal Bupati Suradnyana untuk menjelaskan  program prioritas percepatan pembangunan infrastruktur di Bali Utara berupa short cut jalur Bedugu-Buleleng.

Kesempatan bertatap muka dengan Presiden diperoleh Bupati Agus Suradnyana justru usai pertemuan. Saat itu, Presiden Joko Widodo memanggil Bupati Agus Suradnyana yang memang keduanya sudah saling mengenal saat Presiden Jokowi masih menjabat Walikota Solo dan Agus Suradnyana sebagai anggota DPRD Provinsi Bali.

Didampingi Wapres Jusuf Kalla, Kepala Staff Kepresidenan, Jend.(Purn). Luhut Panjaitan, Sekretaris Kabinet (Seskab) Andi Wijayanto,  Presiden Joko Widodo merespon positif atas program yang disampaikan Bupati Agus Suradnyana, yaitu Shortcut Bedugul-Buleleng. Bahkan, Bupati Suradnyana langsung diperintahkan agar mengajukan proposal oleh Presiden dalam satu minggu kedepan.

Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana ketika dimintai konfirmasi Minggu (25/1) kemarin membenarkan kalau Presiden Joko Widodo telah merespon positif terkait rencana short cut jalur Bedugul-Buleleng tersebut. Lebih jauh, Bupati Suradnyana mengatakan, pemerintah pusat secara khusus memanggil para Bupati di Indoensia untuk mempresentasikan program prioritas dalam mempercepat peningkatan kesejahtraan masyarakat.

Mendapat peluang emas ini Bupati memilih Short cut. Menurutnya, Shortcut sangat diperlukan untuk mempercepat akses dari Denpasar ke Buleleng via Bedugul maupun sebaliknya. Bupati meyakinkan kalau proyek short cut dapat terealisasi, dampak positif adalah berkembangnya perekonimian terutama dari sektor jasa dan pariwisata di Buleleng. “short cut ini sangat penting dan saya sudah sampaikan bahwa dampak positif dari pembangunan infrastruktur adalah meningkatkan perekonomian dan pendapatan per kapita di daerah kita,” katanya.

Menurut Bupati, perkembangan lalulintas kendaraan melalui jalur Denpasar-Buleleng belakangan ini semakin ramai. Hanya saja, menyusul perkembangan lalulintas yang begitu pesat itu waktu tempuh yang diperlukan dari selatan ke utara kini sampai 3,5 jam. Situasi ini jika dibiarkan, tidak menutup kemungkinan waktu tempuh dari selatan ke utara Bali ini akan semakin bertambah parah. Untuk itu, langkah satu-satunya solusi mengatasi persoalan ini dan mempercepat perkembangan perekonomian di Buleleng adalah mewujudkan short cut. Dengan upaya ini waktu tempuh menjadi diperpendek. Diperkirakan perjalanan dari Denpasar ke Buleleng atau sebaliknya bisa ditempuh dalam waktu tidak lebih dari 70 menit. “Kita tidak usah neko-neko yang jelas kita ingin waktu tempuhnya bisa lebih pendek. Upaya ini saya lakukan secara terstruktur, sistimmatis dan terencana bisa kita laksanakan proyek ini,” tegasnya.   

Sementara itu,  Kasubag Pemberitaan Humas Pemkab Buleleng, Cok Adithya yang ikut mendampingi Bupati Suradnyana selama lawatannya di Bogor membenarkan jika Presiden Jokowi berikan lampu hijau proyek shortcut Bedugul-Buleleng. " Ya,  ini saya sudah mencatat nomor handphone Seskab Bapak Andi Wijayanto.  Bapak Presiden, menugaskan Bapak Bupati untuk kordinasi lebih lanjut dengan Seskab"  ucapnya.

Rencana proyek short cut jalur Denpasar-Buleleng ini, sebenarnya sudah sampai pada tahap penyusunan pra fisibility study (FS-red). Tahapan ini dilakukan sepenuhnya oleh Balai Jalan di bawah Kementrian Pekerjaan Umum (PU) Pusat. Sementara tindaklanjut setelah penyusunan pra FS ini belum jelas sampai sekarang ini. Mandegnya tindaklanjut proyek ini lngsung disampaikan kepada Presiden Joko Widodo. Kondisi ini rupanya mendapat respon positif dan memerintahkan agar pra FS tersebut ditindklanjuti dengan menyusun proposal-nya. “Yang sudah ada itu pra FS yang disusun oleh Balai Jalan dan belum ada tindaklanjutnya. Bapak Bupati diminta melengkapi dengan proposal dan secepatnya akan disusun proposalnya untuk melengkapi dokumen pra FS itu,” tegasnya.