Untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi para Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang akan Pulang ke Kabupaten Buleleng, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana,ST, menghimbau para camat untuk melakukan rapid test kepada PMI di masing-masing Kecamatan. Selain meringankan beban Pemerintah Provinsi, hal ini juga diyakini akan memberikan hasil yang lebih maksimal.
“Yang lebih tau data PMI kan dari desa masing-masing, sehingga lebih efektif kalau dilakukan tes di daerah masing-masing. Karena masih banyak PMI yang menggunakan jalur lain untuk bisa pulang ke daerahnya,” ungkap Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana saat menggelar rapat koordinasi bersama para camat di Ruang Rapat Kantor Bupati Buleleng, Kamis (16/4).
Dalam rapat tersebut, Bupati Suradnyana didampingi Wakil Bupati Buleleng dr. I Nyoman Sutjidra,Sp.OG., Sekda Buleleng Drs. Gede Suyasa,M.Pd., dan Kompol Loduwyk Tapilaha,SIK.
Selain itu, Bupati Suradnyana meminta para camat berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan Puskesmas setempat untuk melakukan rapid test kepada PMI yang datang. Ia menegaskan hal ini demi kenyamanan dan keamanan bersama.
“Bukannya saya tidak sayang kepada para adik-adik PMI, tapi saya tidak ingin kepulangan mereka akan menambah masalah baru di masyarakat,” katanya.
Bupati yang akrab disapa PAS ini, juga mengingatkan para camat untuk menginformasikan kepada para Perbekel agar selalu memantau PMI yang datang dan yang belum datang. Masih kata Bupati Suradnyana, PMI yang datang agar diberikan pilihan untuk tempat isolasi.
“Kalau PMI ikhlas diisolasi di Sekolah lakukan, namun jika tidak ikhlas, berikan pilihan di hotel juga ada. Kalau memang standar kenyamanan mengalahkan standar keamanan,” katanya.
Untuk para PMI yang memilih diisolasi di Hotel, dirinya menghimbau agar para PMI tertib dan tetap menerapkan social distancing dan physiical distancing. Ia menegaskan, para Camat harus bisa menyaring dengan cermat dan hati-hati. Dirinya juga menghimbau agar para camat bergerak cepat untuk melakukan pendataan baik itu data jumlah PMI, keperluan dana akomodasi, dan data keperluan APD yang diperlukan.
“Yang jelas hal-hal teknis menjadi patokan utamanya. Seperti misalnya sosial distancing, physical distancing, hand sanitizer, disinfektan, APD dan protap penanganan PMI harus sesuai standar,” pungkasnya. (JOZ)