PAS (Pekan Apresiasi Seni), Lomba Janger Bangkitkan Kembali Seni Budaya
Admin prokomsetda | 10 April 2016 | 664 kali
Sedikitnya 10 regu Janger SMA/SMK se-Kabupaten Buleleng, meriahkan serangkaian HUT Kota Singaraja yang ke-412. Kesepuluh peserta tersebut yakni SMA Bali Mandara, SMA N 1 Banjar, SMK Nusa Dua, SMK N 1 Busungbiu, SMA N 1 Sawan, SMK N 1 Singaraja, SMA N 3 Singaraja, SMK N 2 Seririt, SMK N 1 Sukasada, dan SMK N 1 Tejakula. Pegelaran lomba ini dibagi dua hari mengingat jumlah peserta cukup banyak. Hari pertama yang digelar, Sabtu (9/4) malam menampilakan 5 peserta dari SMA Bali Mandara, SMA N 1 Banjar, SMK Nusa Dua, SMK N 1 Busungbiu, dan SMA N 1 Sawan. Sedangkan hari kedua diselenggarakan, Minggu (10/4) malam menampilakan pesrta lomba dari , SMK N 1 Singaraja, SMA N 3 Singaraja, SMK N 2 Seririt, SMK N 1 Sukasada, dan SMK N 1 Tejakula.
Pelaksanaan ajang bergengsi dengan tujuan pelestarian budaya tersebut, merupakan yang ketiga kalinya, yang dikemas dalam pekan apresiasi seni pelajar. Masing-masing peserta menunjukkan kebolehannya dalam seni tarik suara dan seni tari didepan ratusan penonton di Gor Bhuwana Patra Singaaja.
Peserta lomba janger tahun ini tidak jauh berbeda degan tahun sebelumnya. Dengan antusiasme yang sangat tinggi, panitia sempat membatasi jumlah peserta. Peningkatan jumlah peserta tersebut pundikatakan Kepala Dinas Pendidikan Buleleng, Gede Suyasa yang sempat hadir dalam pembukaan pekan apresiasi seni pelajar tersebut.
Menurutnya kesenian janger ini merupakan kesenian yang dahulu dipakai sebagai alat interaksi sosial oleh generasi muda. Yang dapat dipakai sebagai pengembangan kreatifitas, penyampaian pesan atau petuah, mendalami seni tari, yang sebarnya sangat penting. “Namun belakangan ini mulai tergerus dan hampir punah, oleh sebab itu kita coba bangkitkan lagi,” ujar Suyasa,Sabtu (9/4) malam.
Setelah melihat penampilam dari masing-masing peserta, ia pun mengharapkan agar semangat berkesenian di tingkat generasi muda terus digencarkan. Apalagi saat ini pembinaan di masing-masing desa sudah mulai bangkit. Banyak sekaa truna di Buleleng yang saat ini telah aktif berkesenian baik di seni tabuh dan tari.
Sementara itu Ketua Dewan Juri, I Kadek Widnyana, ditemui usai melakukan penilaian, mengatakan bahwa secara umum penampilan peserta sudah cukup bagus. Tetapi tetap dalam proses penilaian, harus memperhatikan estetika dan pesan yang wjib ada dalam pertunjukkan janger dan sebagai kriteria penilaian.
“Kami yang jelas menilai sesuai dengan sistem penilaian yang dipakai oleh ISI, masing-masing regu janger harus mampu menampilkan yang terbaik, baik dari segi estetika, wujud dan pesan yang ingin disampaikan,” kata dia.
Pemenang lomba janger ini antara lain, juara pertama diraih oleh SMA Bali Bandara, juara kedua diraih oleh SMK N 1 Singaraja, juara ketiga direbut oleh SMK N 1 Sukasada, juara harapan satu di raih oleh SMK N 1 Tejakula, juara harapan dua diraih oleh SMA N 3 Singaraja, dan juara harapan tiga diraih oleh SMK N 2 Seririt. Untuk para pemenang, panitia menyediakan hadiah berupa uang pembinaan dan tropi. Untuk juara pertama mendapatkan hadiah sebesar 10 juta rupiah, untuk juara kedua mendapatkan hadiah sebasar 7,5 juta rupiah, untuk juara ketiga meraih hadiah sebesar 5 juta rupiah, harapan satu meraih hadiah sebesar 2,5 juta rupiah, harapan dua meraih hadiah sebesar 1,5 juta rupiah, dan harapan tiga meraih hadiah sebesar 1 juta rupiah.