Peletakan Batu Pertama RS Pratama
Admin prokomsetda | 04 September 2015 | 885 kali
Rumah Sakit Pratama di Desa Tangguwisia, Kecamatan Seririt mulai dibangun. Tidak hanya membangun sarana fisik, pemerintah daerah telah menyiapkan pengadaan alat kesehatan (alkes). Sebanyak 50 orang tenaga medis juga telah disiapkan untuk ditugaskan di rumah sakit ini. Sambil jalan, pemerintah daerah bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi(Pemprov) Bali merencanakan akan menambah lagi tenaga medis melalui program PTT.
Demikian diungkapkan Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, S.T., usai menghadiri upacara peletakan batu pertama proyek gedung Rumah Sakit Pratama Jumat (4/9) sore. Bupati didampingi Wakil Bupati dr. Nyoman Sutjidra, Sp.O.G., Ketua DPRD Buleleng Gede Supriatna, Sekkab Buleleng Ir. Dewa Ketut Puspaka, M.P., dan Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Buleleng dr. I Gusti Ngurah Nyoman Mahapramana.
Lebih jauh Bupati PAS mengatakan, rumah sakit ini dibangun untuk mendekatkan akses pelayanan kesehatan ekpada masyarakat di tiga kecamatan masing-masing Seririt, Busungbiu, dan Kecamatan Gerokgak. Keberadaan rumah sakit ini sangat vital. Hal ini karena selama ini warga di Buleleng barat membutuhkan waktu tempuh yang lama untuk berobat ke rumah sakit di Kota Singaraja. Untuk mendekatkan akses pelayanan kesehatan ini rumah sakit pratama ini dibangun dengan total anggaran Rp 33 miliar lebih yang bersumber dari APBN melalui dana tugas pembantuan (TP-red). Rinciannya, untuk bangunan fisik Rp 24 miliar lebih. Selain itu, pembelian alat kesehatan (alkes) dianggarkan Rp 7 miliar lebih. “Untuk tahap awal kita bangun fisik dan melengkapi alat kesehatan. Rumah sakit ini sangat vital untuk mendekatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat di tiga kecamatan yang selama ini harus menempuh waktu berjam-jam kalau berobat Kota Singaraja,” tegasnya.
Bagaimana dengan kesiapan sumberdaya manusia (SDM), Buapti PAS menyatakan, dari kajian yang sudah dialkukan rumah sakit pratama pertama di Buleleng ini membutuhkan lebih dari 100 tenaga medis. Untuk menjawab kebutuhan SDM tersebut, pihaknya sudah menyiapkan tenaga medis. Dari total kebutuhan itu, tenaga medis telah disiapkan sebanyak 50 orang. Tenaga medis yang terdiri dari dokter umum, dokter gigi, SKM, analis, perawat, dan bidan telah selesai menjalani masa trening dan untuk sementara mereka ditugaskan di puspekas, puskemas di buleleng.
Untuk menambah tenaga mdis ini, pemerintah daerah akan memberdayakan lulusan dari Sekolah Menengah Kesehatan (SMK) baik di Buleleng dan luar daerah. Bahkan, pihaknya sudah menginstruksikan Dinas Pendidikan (Disdik) untuk mempersiapkan lulusan dengan menggenjot program pembelajaran dengan mengoptimalkan kegiatan praktek dibandingkan dengan teori. Dengan demikian mutu lulusan SMK ini nantinya bisa langsung diserap dengan kuwalitas yang tidak diragukan. “Tenaga medis sudah kita siapkan da sambil jalan kita melengkpi. Dan dari persiapan ini saya optimis rumah sakit pratama ini sudah beroperasi tahun 2016 mendatang,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Buleleng dr. Gusti Ngurah Mahapramana mengatakan, rumah sakit pratama didesain dengan satu lantai berdiri di atas lahan yang dihibahkan oleh Pemprov Bali seluas satu hektar lebih. Dari bangunan ini akan dibuat 50 tempat tidur dengan konsep bangunan sal. Masing-masing ruang ini akan disi empat tempat tidur. Untuk lanjutannya, Diskes Buleleng akan mengajukan permohonan bantuan kepada provinsi untu melengkapi rumah sakit pratama mulai dari penataan kawasan dan fasilitas pendukung nya. “Sesuai dengan DED bangunan satu lantai dan bangunan ruang peratwaannya model sal. Masing-masing ruang kapasitasnya empat tempat tidur,” katanya.