Pemantauan UN Hari Kedua, Bupati PAS Kunjungi Siswa Kadek Kristina di RS
Admin prokomsetda | 05 April 2016 | 565 kali
Ujian Nasional (UN) tingkat SMA/SMK dan MA memasuki hari kedua. Di hari kedua ini ada peserta yang mengikuti UN di rumah sakit. Hal tersebut dilakukan seijin dokter yang merawat. Guna memantau UN di rumah sakit, Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, ST mengunjungi salah satu peserta yang mengikuti UN di rumah sakit. Bupati yang akrab disapa PAS ini mengunjungi salah satu siswi SMK Negeri 1 Kubutambahan, Kadek Kristina Dwijayanti, yang dirawat di salah satu rumah sakit di Singaraja karena terserang Demam Berdarah, Selasa (5/4).
Pada kesempatan ini, Bupati murah senyum ini menemui Kadek Kristina yang ditemani oleh orangtua dan guru yang sedang mengawasi dirinya menjawab soal UN. Bupati PAS juga menasehati Kadek Kristina agar tetap semangat mengikuti UN. Turut pula mendampingi Bupati PAS, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Buleleng, Drs. Gede Suyasa, M.Pd serta Kepala Bagian Humas dan Protokol Setda Kabupaten Buleleng, Drs. Made Supartawan, MM.
Menurut Bupati PAS ada siswa yang sedang dirawat di rumah sakit dapat mengikuti UN karena kondisinya sudah membaik. Namun ada pula yang tidak bisa mengikuti karena kondisinya tidak memungkinkan. Khusus untuk siswa SMK Negeri 1 Kubutambahan ini, kondisinya sudah membaik dan dapat mengikuti UN. “Seijin dokter, siswa yang dirawat ini sudah bisa mengikuti UN di rumah sakit. Kepala sekolah setempat juga hadir untuk memantau pelaksanaan UN di rumah sakit ini,” ungkapnya.
Sementara itu, ditemui di ruang kerjanya, Kadisdik Gede Suyasa menjelaskan jumlah peserta yang absen masih tetap sama dengan hari pertama. Dari tingkat SMA, yang absen berjumlah enam orang. Sedangkan untuk SMK yang absen berjumlah sembilan orang. “Jumlah yang absen masih sama persis yaitu 15 siswa. Namun ada tambahan dua siswa yang menjalani UN di rumah sakit dan Puskesmas yaitu siswi SMK Negeri 1 Kubutambahan atas nama Kadek Kristina Dwijayanti dan SMA Negeri 1 Gerokgak atas nama Putu Fitri Andriani,” jelas Suyasa.
Suyasa juga berharap semua pihak yang terlibat dalam UN tahun ini baik itu guru, kepala sekolah, dan pengawas tetap mengikuti dan menjalankan Prosedur Operasional Standar Ujian Nasional (POS UN) yang ditetapkan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Terkait dengan pelarangan membawa alat komunikasi, pihaknya juga berharap kepada para pengawas untuk tidak juga membawa alat komunikasi. Menurutnya, hal ini harus ditegakkan untuk menuju Ujian Nasional yang benar-benar berintegritas. “Karena yang dikedepankan dalam ujian nasional kali ini adalah integritasnya. Maka dari itu kejujuran yang ditekankan kepada semua pihak yang terlibat,” tegasnya.