8970900930
prokomsetda@bulelengkab.go.id
Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan

Pemkab Buleleng Bangun Air Bersih bagi Masyarakat Madenan

Admin prokomsetda | 12 April 2018 | 296 kali

PEMERINTAH Kabupaten Buleleng, Bali, mengalokasikan dana sebesar Rp2,7 miliar untuk membangun infrastruktur air bersih bagi masyarakat Desa Madenan, Kecamatan Tejakula dalam memenuhi kebutuhan air bersih.

Dana APBD Buleleng itu untuk merampungkan pembangunan infratruktur air bersih sepanjang 16,8 kilometer juga didukung dengan dana dari Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) sebesar Rp380 juta dan penyertaan dari desa setempat sebasar Rp50 juta.

Fasilitas air bersih bagi masyarakat Desa Madenan  dibangun dengan total dana Rp3,2 miliar itu diresmikan Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana ST, di Gedung Serbaguna Desa Madenan, Rabu (11/4).

Agus mengakui, pembangunan saluran air bersih bagi masyarakat Desa Madenan tersebut memerlukan waktu yang sangat panjang dan proses yang berliku-liku.

"Permasalahan itu ada jauh sebelum kami menjadi bupati di Buleleng. Pertanyaan dan masukan dari masyarakat sering dirinya dengar mengenai permasalahan air bersih di Desa Madenan. Upaya-upaya dan usaha-usaha pun terus dilakukan hingga akhirnya dibangun infrastruktur air bersih melalui dana APBD setempat," katanya.

Ia mengaku untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan melakukan koordinasi bersama pemerintah Provinsi Bali hingga ke tingkat kementerian dan syukur semua dapat diselesaikan dengan baik dan kini masyarakat dapat dapat menikmati air bersih.

Pembangunan fasilitas air bersih sepanjang 16,8 kilometer itu menjangkau masyarakat yang tersebar di empat desa adat (pakraman) Desa Madenan, Kecamatan Tejakula.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Buleleng, Ketut Suparta Wijaya ST, melaporkan, pembangunan infratruktur air bersih sepanjang 16,8 km kini seluruhnya dapat melayani kebutuhan masyarakat akan air bersih.

Sebelumnya, menghadapi permasalahan yang sangat rumit yakni menyambut sumber air yang berasal dari Kawasan Hutan Lindung Bali Timur di Kintamani, Kabupaten Bangli. Hal tersebut menyebabkan proses perijinannya mengurus hingga ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sehingga sangat rumit dan panjang.

"Karena posisi sumber airnya di kawasan hutan lindung, izin pemanfaatannya yang lama di kementrian dan syukur sekarang izinnya sudah keluar," ujar Suparta.

Penggarapan proyek air bersih tersebut memerlukan tenaga andal dan professional, karena sumber airnya berlokasi sangat jauh dan berada di hutan lindung. Untuk menuju sumber airnya harus melewati jurang yang terjal.

"Oleh sebab itu untuk mengawasinya kelangsungan proyek air bersih tersebut memerlukan tenaga yang handal dan profesional karena tempat sumber airnya jauh dan berada di dalam kawasan hutan lindung," ujar Suparta. (OL-1)

sumber: http://m.mediaindonesia.com/read/detail/154640-pemkab-buleleng-bangun-air-bersih-bagi-masyarakat-madenan