Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng tetap berupaya untuk mematangkan sinergitas terkait pembangunan antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat. Salah satu sektor yang menjadi ujung tombak dalam pembangunan di Kabupaten Buleleng yakni sektor pertanian.
Hal itu dikatakan Wakil Bupati Buleleng, dr. I Nyoman Sutjidra saat memaparkan arah kebijakan pembangunan daerah di Kabupaten Buleleng kepada Deputi Pemantauan, Evaluasi dan Pengendalian Sinergi Pembangunan (PEPP) Pusat dan Daerah Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia (PPN/Bappenas RI), di Ruang Rapat Kantor Bupati Buleleng, Jumat (13/11).
Wabup Sutjidra mengatakan pada masa pandemi ini, sektor pertanian memberikan pengaruh yang besar terhadap ketahanan pangan di Kabupaten Buleleng. Salah satu upaya ketahanan pangan yang dilakukan yakni menciptakan lumbung pangan. Dan juga program dari Bupati Buleleng yang mengharuskan Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk memanfaatkan produk petani lokal. “Seperti beras dan buah lokal untuk dikonsumsi maupun sebagai sarana upacara adat,” ujarnya.
Terkait dengan arah kebijakan di Kabupaten Buleleng di Tahun 2020 yakni difokuskan terhadap belanja pada bidang kesehatan, program Jaring Pengaman Sosial serta pemulihan ekonomi. Selain itu juga untuk penyesuaian target kinerja kegiatan dengan fokus dan selektif melanjutkan kinerja program/kegiatan yang memiliki daya dukung terhadap perekonomian daerah. “Seperti contohnya pembangunan pasar banyuasri, peningkatan jalan peningkatan irigasi, penataan dan pengembangan daya tarik wisata, peningkatan prasarana pertanian dan program/kegiatan lainnya,” imbuh Wabup Sutjidra.
Sementara itu Deputi Bidang PEPP Bappenas RI Dr. Ir. Taufik Hanafi menjelaskan giat ini merupakan kunjungan kerja lanjutan dari yang sebelumnya telah dilakukan oleh Kementerian PPN/Bappenas RI pada Agustus lalu. Kali ini pihaknya melihat perkembangan setelah beberapa bulan program pembangunan yang sudah berjalan khususnya di Kabupaten Buleleng. Termasuk juga tantangan, permasalahan dan rencana kedepan.
“Kami sangat puas tadi dari mendengar beberapa usulan, diantaranya dibidang penghilirisasi, memperkuat nilai tambah untuk sektor pertanian dan juga proses transformasi digital untuk UMKM. Dan ini juga sejalan dengan kebijakan nasional.” Jelasnya. (Rma)