Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng, Bali sudah mulai melakukan diversifikasi dengan merangkum beberapa kuliner terbaik khas Bali Utara. Upaya ini dilakukan dengan menggelar lomba olahan buah lokal yang dijadikan rujak dan jajanan tradisional yang berbahan dasar tepung singkong dan tepung sukun.
Kegiatan ini dinamakan Gerakan Diversifikasi Pangan Lokal dan Gelar Pangan dirangkaikan dengan Explore Rujak Buleleng, bertempat di Gedung Imaco Eks Pelabuhan Buleleng, Jumat (20/11).
Saat ditemui usai acara, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana mengatakan diversifikasi pangan lokal ini digelar untuk mengkolaborasikan pangan lokal Buleleng. Untuk nantinya dirangkum dan ditentukan mana yang terbaik. Buleleng sudah melakukan hal serupa terkait dengan eksplorasi pangan lokal seperti Festival Durian dan Festival Manggis. Kali ini yang dikumpulkan yakni olahan rujak dari buah lokal Buleleng dan jajanan tradisional khas Buleleng. “Ini salah satu bagian dari proses pembukuan dari konsep “The Spirit Of Sobean”. Seperti rujak misalnya, rujak apa yang paling enak di Buleleng, nanti akan kita jadikan acuan,” ujarnya.
Lebih lanjut dirinya menambahkan untuk menciptakan suatu olahan makanan yang berkualitas, itu dilihat dari bahan yang digunakan serta metode proses pengolahannya. Dari situ nantinya akan lahir produk sobean. “Sobean itu merupakan istilah khas Buleleng, yang berarti terbaik dan memiliki kualitas paling unggul. Siapapun nanti yang mendapatkan gelar sobean pada produknya, saya harap agar terus dipertahankan,” imbuh Agus Suradnyana.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Buleleng Gede Melandrat menjelaskan giat ini ditujukan untuk menemukan olahan buah lokal berupa rujak yang terbaik. Berbagai macam olahan rujak dan jajanan tradisional khas Buleleng dari tiap-tiap Kecamatan yang ada di Buleleng dilombakan. Ini juga merupakan upaya untuk meningkatkan nilai jual pada Usaha Mikro. “Mereka berlomba untuk menciptakan olahan makanan yang terbaik dari masing-masing wilayah. Dari sini akan mampu membuktikan bahwa rujak dan jajanan tradisional itu bukan kuliner biasa, dan bisa meningkatkan nilai jual dari cita rasa dan diciptakan,” jelasnya.
Untuk diketahui, dari hasil Lomba Rujak Buleleng Berbahan Buah Lokal antar Kecamatan se-Kabupaten Buleleng yakni Juara Pertama diraih oleh Kecamatan Banjar, Juara Kedua diraih oleh Kecamatan Seririt, dan Juara Ketiga diraih oleh Kecamatan Buleleng. Pada Juara lomba Jajanan Tradisional Berbahan Tepung Singkong dan Tepung Sukun diraih oleh Kecamatan Banjar, Juara Kedua dari Kecamatan Buleleng, dan Kecamatan Busungbiu keluar sebagai Juara Ketiga. Sedangkan Juara Lomba Explore Rujak Buleleng diraih oleh Luh Ayu Marheni dari Desa Beratan, Eva Ayu Wijayanti dari Desa Pemaron sebagai Juara Kedua, Ketiga diraih oleh Nyoman Ayu Vitryaningsih asal Kelurahan Banyuning serta sebagai Juara Harapan diraih Kadek Astrini asal Kelurahan Kaliuntu. (Rma)