PEMKAB BULELENG SIAP BERIKAN JAMINAN PENDIDIKAN UNTUK ANAK TERLANTAR
Admin prokomsetda | 11 Juli 2015 | 858 kali
Berbagai upaya Pemkab Buleleng untuk menangani warga miskin di Buleleng terus dilakukan. Mulai dari memberi berbagai bantuan kepada warga miskin dan memberikan jaminan pendidikan kepada anak – anak yang tidak mampu untuk melanjutkan sekolah. Selain itu, Pemkab Buleleng juga mengupayakan untuk memberikan jaminan kesehatan kepada lansia terlantar yang ada di Kabupaten Buleleng.
Ini diungkapkan Wakil Bupati Buleleng, dr. Nyoman Sutjidra, saat mengunjungi keluarga miskin yang ada di Dusun Kawanan, Desa Menyali, Kecamatan Sawan, sabtu (11/7). Sutjidra didampingi Kabag Humas dan Protokol Sekkab Buleleng I Made Supartawan, Staf Dinas Sosial dan aparat Desa Setempat.
Dalam kunjungannya ke Desa Menyali, Wabup Sutjidra melihat kondisi 4 orang anak yang tinggal di keluarga kurang mampu. Kunjungan pertamanya, ia melihat kondisi 3 orang Anak yang bernama Luh Sepiani 11 tahun, Kadek Sita 8 tahun, dan Luh Budi Ratmini 7 tahun yang tinggal bersama kakeknya Ketut Waras. Sedangkan Ketut Puja ayanya bekerja di Denpasar sebagai kuli Bangunan.
Dan di lokasi ke-2, ia mengunjungi rumah Kadek Rediasa 12 tahun yang tinggal bersama ibunya Ketut Adil yang mengidap kebutaan. Rediasa bersama ibunya ditampung oleh saudara ibunya yang juga merupakan warga miskin.
Disana, Sutjidra memberikan bingkisan sembako dan buku tulis kepada anak-anak tersebut. Ia juga menyarankan kepada Dinas Pendidikan untuk memberikan beasiswa kepada anak-anak tersebut. “Kita jamin anak-anak ini harus bersekolah dan mendapatkan pendidikan yang terbaik,” pungkasnya. Ia juga menyampaikan Pemkab Buleleng memberikan bantuan berupa bedah rumah kepada keluarga miskin yang rumahnya tidak layak huni. “Pemkab Buleleng melalui Dinas Sosial memiliki program bedah rumah untuk warga yang tinggal di rumah tidak layak huni,” jelasnya.
Menurut Sutjidra, saat ini pemerintah hanya berpegang pada data kemiskinan, hasil Pendataan Program Perlindungan Sosial Sejahtera (PPLS) tahun 2011 lalu. Sehingga dalam waktu empat tahun terakhir, terjadi perubahan informasi dan data di lapangan yang belum terpantau pemerintah.
“Tahun ini kami sedang mendata dan melakukan validasi data warga miskin, terlantar, dan lumpuh. Kami ingin basis data warga miskin kami yang sekarang ini benar-benar terpadu. Sekarang sedang diverifikasi dan divalidasi,” kata Sutjidra pagi kemarin.
Ia menegaskan pihaknya telah meminta Dinas Sosial Buleleng mengoptimalkan pemantauan kondisi di lapangan. Sehingga data masyarakat miskin, benar-benar bisa didapatkan sesuai dengan nama, alamat, dan kondisi terkini. “Semua harus diverifikasi. Datangi satu-satu, biar benar-benar tahu kondisi di lapangan, bukan di belakang meja saja,” tegasnya.
Nantinya hasil verifikasi dan validasi dari Dinas Sosial Buleleng, akan dipasang setiap balai banjar dinas dan kantor desa. Pemerintah memberikan waktu kepada masyarakat untuk melakukan uji publik, dan melakukan sanggahan apabila ada warga yang tidak layak masuk dalam daftar keluarga miskin.
“Kalau memang ada warga miskin, belum tersentuh bantuan, tolong sampaikan kepada aparat terbawah, ke kelian dinas dan perbekel. Perbekel juga harus tanggap, segera sampaikan ke Dinas Sosial supaya segera dapat penanganan,” tandas Sutjidra.