Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdgaperin) Kabupaten Buleleng serta PD. Pasar Buleleng saat ini tengah bersiap melaksanakan relokasi sementara pedagang Pasar Banyuasri -Singaraja. Sebanyak 700 pedagang nantinya akan direlokasi ke Terminal Banyuasri dan Jalan Samudra yang masing-masing terletak di sebelah timur dan barat Pasar Banyuasri saat ini.
Kesiapan pelaksanaan relokasi sejumlah pedagang tersebut terungkap saat Sosialisasi Relokasi Pedagang Pasar Banyuasri, yang digelar oleh Disdagperin Kab.Buleleng yang bertempat di Wantilan Sasana Budaya – Singaraja, pada Rabu (6/2)
Menurut Kepala Disdagperin Kab.Buleleng Drs. Ketut Suparto, MMA, relokasi ini menjadi tahap awal pelaksanaan pembangunan revitalisasi Pasar Banyuasri yang nantinya direncanakan menjadi pasar semi modern dan pasar terbesar di Buleleng. Dijelaskan olehnya, bahwa pedagang yang direlokasi nantinya adalah pedagang yang secara resmi terdaftar di PD.Pasar Buleleng.
“Untuk relokasi para pedagang kami sudah siapkan lokasi, yaitu di terminal Banyuasri dan Jalan Samudera. Untuk pedagang los jumlahnya 552, kami siapkan 572 buah. ruko jumlahnya 92 buah, dan untuk pemilik kios yang terdaftar ada sebanyak 56 orang, kami siapkan juga sejumlah 56 buah,” paparnya.
Masih ungkap birokrat asal Desa Tinggarsari, Kecamatan Busungbiu ini, anggaran yang digunakan untuk membangun los atau kios untuk menampung sementara para pedagang ini mencapai Rp. 1,4 Milyar. Dengan demikian, pengadaan bangunan tersebut harus melalui proses tender terlebih dahulu. Saat ini, pihaknya telah menyusun Harga Perkiraan Sendiri (HPS) yang akan segera diserahkan ke Bagian Layanan Pengadaan (BLP) untuk diproses tendernya.
“Sesuai petunjuk Bupati, BLP diminta meprioritaskan proses tendernya. Apabila proses tender dapat dilaksanakan bulan Februari, maka akhir Februari sudah ditetapkan pemenang (tendernya). Dengan pengerjaan 1,5 bulan yang dimulai awal Maret, maka paling lambat akhir bulan April sudah dilaksanakan relokasi,” ungkap Suparto.
Untuk tender bangunan pasarnya, Suparto mengatakan akan menyesuaikan dengan jadwal yang disusun oleh Dinas PUPR Kabupaten Buleleng, mengingat anggaran pembangunan revitalisasi pasar yang direncanakan mencapai 180 Miliyar lebih ini berada pada dinas tersebut.
Lebih lanjut mantan Kabag Ekbang ini mengungkapkan, nantinya jika pasar Banyuasri ini selesai ditata akan dapat menjadi daya dorong untuk meningkatkan pendapatan para pedagang. Hal ini mengingat pasar Banyuasri nantinya akan menjadi pasar semi modern dengan kondisi yang lebih nyaman dan bersih, sehingga akan mendorong pembeli untuk datang.
Sementara itu, Ratmi Dwi Ibka, salah satu pemilik ruko yang ikut serta dalam sosialisasi tersebut mengungkapkan dukungannya atas upaya Pemkab Buleleng dalam merevitalisasi Pasar Banyuasri.
“Sangat setuju, kan ini untuk perbaikan, untuk (meningkatkan) perekonomian, pokoknya untuk kemajuan. Saya bangga pada Pemerintah (Kab.Buleleng) ini yang berusaha memajukan ekonomi daerah ini,” ungkap pemilik usaha Gym ini.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Pemkab Buleleng merencanakan pembangunan revitalisasi Pasar Banyuasri. Revitalisasi ini dipredikasi akan menghabiskan anggaran sebesar 180 miliyar lebih, dengan sistem penganggaran multiyears.
“Secara bertahap, sesuai dengan keinginan Bapak Bupati, tahun 2020 sudah tuntas,” ungkap Suparto belum lama ini.*** (tri)