Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng menerima bantuan 200 buah Alat Pelindung Diri (APD) yang akan diberikan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Sebelumnya Pemkab Buleleng sendiri telah melakukan pengadaan APD sebanyak 34 buah yang hari ini sudah tiba di Bali.
Selain kelengkapan APD bagi tenaga medis, Pemkab Buleleng juga telah melakukan pengadaan Hand Sanitizer sebanyak 500 botol. Pengadaan ini sebagai bentuk kesiapan dalam mencegah penyebarluasan Covid-19 tersebut.
Hal ini terungkap dalam jumpa pers yang disampaikan langsung oleh Ketua Gugus Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Buleleng, Drs. Gede Suyasa, M.Pd. Diikuti juga dengan perkembangan terkini dari penanganan Covid-19 Buleleng di Lobi Atiti Wisma kantor Bupati Buleleng, Senin (23/2).
Suyasa menjelaskan sebagian alat kesehatan untuk ruang isolasi di Rumah Sakit Pratama (RSP) Giri Emas sudah datang. Termasuk diantaranya yaitu APD yang diadakan oleh Pemkab Buleleng akan diambil hari ini. BNPB juga akan membantu sebanyak 200 APD. Lima ruangan pun telah disiapkan di RSP Giri Emas. “BNPB membantu 200 APD. Kita juga menyiapkan lima ruangan di RSP Giri Emas. Adapun lima ruangan tersebut yaitu empat ruang isolasi dan satu ruang screening,” jelasnya.
Terkait perkembangan penanganan Covid-19 di Buleleng, untuk Pasien dalam Pengawasan (PDP) jumlahnya masih sama yakni empat orang pasien. Kondisi dari empat PDP itu semuanya sehat. “Sampai saat ini hasil laboratorium belum diterima secara resmi oleh Gugus Tugas Kabupaten Buleleng. Meskipun demikian perawatan pasien tetap dilakukan sesuai SOP yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah Pusat,” tutur Suyasa.
Terkait dengan Orang dalam Pemantauan (ODP), Suyasa mengungkapkan sampai saat ini jumlahnya masih sama. ODP tersebut yakni orang yang melaksanakan kontak erat dengan PDP sebanyak 59 orang dan seluruhnya dalam kondisi sehat. “Sedangkan tiga orang yang memiliki riwayat perjalanan ke Luar Negeri kondisinya dalam keadaan sehat pula,” ungkapnya.
Sementara itu, yang tengah dipantau saat ini juga adalah orang-orang yang mempunyai riwayat perjalanan dari Luar Negeri. Mereka dipantau menggunakan form Health Alert Card (HAC) Notifikasi sebanyak 336 orang. Pemantauan ini dilakukan langsung oleh Puskesmas yang mewilayahi tempat tinggalnya, bekerja sama dengan aparat desa, Bhabinkamtibmas, dan Babinsa setempat.
“Adapun rinciannya adalah para pekerja kapal pesiar sebanyak 256 orang, TKI lainnya 28 orang, WNA 46 orang, dan baru pulang dari Luar Negeri sebanyak enam orang. Seluruhnya ini dalam keadaan sehat sampai dengan saat ini, “ pungkas Gede Suyasa. (Stu)