Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana mengusulkan kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Unda Anyar untuk memberikan bibit unggul dan produktif sebagai upaya penghijauan di wilayah Kabupaten Buleleng.
Harapan tersebut diutarakannya saat menerima audiensi dari BPDASHL Unda Anyar di Rumah Jabatan Bupati Buleleng, Selasa (29/9).
Agus Suradnyana menjelaskan bibit unggul dan produktif sangat dibutuhkan sebagai upaya penghijauan di Kabupaten Buleleng. Selain bibit yang unggul dan produktif, penyerahan kepada masyarakat juga tepat waktu. Penyerahannya bisa dilakukan pada saat musim hujan. Sehingga, bibit yang ditanam benar-benar hidup dan bisa dimanfaatkan. “Mungkin bibit yang diberikan bisa yang unggul, produktif dan lebih besar. Penyerahannya pun di waktu yang pas misalnya musim hujan. Hingga hasilnya bisa maksimal,” jelasnya.
Pemkab Buleleng sudah pernah mencoba melakukan penghijauan dengan menggunakan dana APBD di sekitar Danau Buyan. Bibitnya sudah besar dan produktif sehingga hasil saat ini bisa maksimal. Bahkan, bibit tersebut ditanam di lahan yang kering. “Saya pakai yang besar, unggul dan produktif sehingga kembali, hasil yang dipetik bisa maksimal,” ujar Agus Suradnyana.
Menjawab usulan Agus Suradnyana tersebut, Kepala BPDASHL Unda Anyar Titik Wurdiningsih menyebutkan untuk tahun 2020 ini jumlah bibit yang diberikan adalah 500 per jenis. Bibit ini merupakan bibit unggul dan sudah tersertifikasi. Sehingga total ada 2000 bibit untuk empat jenis yaitu nangka, durian, alpukat dan mangga. “Mudah-mudahan tahun depan bisa meningkat jumlah ini semasih ada komunikasi dan koordinasi tentang apa yang dibutuhkan di Kabupaten Buleleng,” sebutnya.
Bibit-bibit yang diserahkan kepada masyarakat atau instansi secara gratis, akan dipantau kelanjutannya. Maka, selama pendistribusian, pihak BPDASHL selalu berpesan agar bibit-bibit yang diterima harus ditanam dan dipelihara. Selanjutnya, monitoring secara berkala juga dilakukan. Pada saat penyerahan ada Berita Acara sehingga jumlah yang diserahkan diketahui. “Kita terus kontrol. Moga-moga bibit yang ditanam tumbuh dengan baik,” ucap Titik Wurdiningsih.
Dirinya menambahkan selain program penyerahan bibit dan penghijauan, ada program baru dari KLHK yaitu Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) KLHK. Dalam hal ini adalah padat karya tanaman mangrove. Untuk di Kabupaten Buleleng, PEN KLHK berlangsung di Desa Sumberklampok, Kecamatan Gerokgak seluas delapan hektar dan Desa Pejarakan, Kecamatan Gerokgak seluas sepuluh hektar. “PEN KLHK ini bertujuan untuk melestarikan ekosistem mangrove dan masyarakat sekitar pesisir mendapatkan penghasilan untuk pemulihan ekonomi,” pungkas Titik Wurdiningsih. (dra)