8970900930
prokomsetda@bulelengkab.go.id
Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan

Penilaian Lomdes Pakraman

Admin prokomsetda | 03 Juli 2015 | 784 kali

Desa Pakraman Bangkang tepilih mewakili Kecamatan Buleleng dalam perlombaan Desa Pakraman tingkat Kabupaten Buleleng tahun 2015. Penilaian Lomba Desa pakraman dilaksanakan di Pura Desa Bangkang, Jum’at (3/7).
 
Kelian Desa Pakraman Bangkang, Made Gelgel menyampaikan bahwa desanya siap untuk dinilai , selain itu berbagai upaya pelestarian adat dan budaya bali telah pula dilakukan, salah satunya dengan melaksanakan kegiatan pasraman yang diikuti anak – anak sekolah.
 
Menurut  Kepala  Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Buleleng Drs. Gede suyasa,M.Pd mengatakan kegiatan Lomba Desa Pakraman  bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan Prajuru dan Krama Desa dalam menjalankan kewajiban masing-masing sesuai adat yang berlaku berdasarkan Catu Dresta yang dijadikan acuan  pada awig – awig desa Pakraman.  Yang dinilai tim penilai  Kabupaten Buleleng bagaimana penerapan Tri Hita Karana di Desa yang besangkutan yang bertujuan untuk mencapai Buleleng yang sejahtera, mandiri, terintegrasi, lestari dan beretika (  BULELENG SMILE) .
 
“ setelah lomba selesai,  saya harap  penerapan Tri Hita Karana tidak hanya dilaksanakan sebatas lomba namun dilanjutkan  dalam kehidupan bermasyarakat,” ujar Suyasa.
 
Sedangkan, menurut  Agus "Desa pakraman yang ada di Buleleng  adalah benteng yang digunakan untuk melestarikan  dan melaksanakan upacara agama dan tradisi adat  dan budaya buleleng khususnya dan bali pada umumnya. Dipelaksanaan lomba ini  Bupati beharap  supaya seluruh  krama bisa menyatukan pikiran, serta mengutamakan musyawarah  mufakat dalam memecakan masalah yang terjadi di Desa pakaman. “ Pemerintah akan tetap berkomitmen menjaga desa pakraman yang ada dengan penguatan aspek kelembagaan  dan bantuan dana dari Pemkab Buleleng,’ ujar Suradnyana.
 
Pada acara tersebut, diserahkan pula awig – awig Desa Pakraman kepada Bupati Buleleng. Selain itu dipamerkan pula bebagai hasil industri  rumah tangga seperti berbagai kue tradisional bali yang dipakai untuk upacara-upacara keagamaan.