Kanker adalah penyakit yang sangat mematikan. Kanker merupakan salah satu penyakit tidak menular paling ditakuti saat ini. Kanker juga telah menjadi penyebab kematian terbesar manusia di seluruh dunia termasuk Indonesia. Provinsi Bali berada pada urutan ke 17 dari seluruh provinsi berdasarkan jumlah penderita kanker terbanyak di semua umur. Oleh karena itu, Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Provinsi Bali mengadakan Lomba / Penilaian Pelaksana Terbaik Program Penanggulangan Kanker Terpadu Paripurna (PKTP) Program Sekolah Tingkat Provinsi Bali Tahun 2015. Untuk Kabupaten Buleleng lomba ini dipusatkan di SMK Negeri 1 Singaraja, Kamis (8/10).
Hadir dalam kesempatan ini Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng, dr. I Gusti Nyoman Mahapramana yang mewakili Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, ST, Koordinator Tim Penilai yang diwakili oleh Sekretaris YKI Provinsi Bali, Nyonya Ketut Winaya, Ketua YKI Kabupaten Buleleng, Nyonya Aries Suradnyana, serta para kepala SKPD lingkup Pemkab Buleleng.
Pada penilaian kali ini Buleleng diwakili oleh SD Negeri 1 Kerobokan pada tingkat Sekolah Dasar. SMP Negeri 6 Singaraja pada tingkat Sekolah Menengah Pertama. SMK Negeri 1 Singaraja pada tingkat Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah Kejuruan.
Ditemui di tempat yang sama, Nyonya Ketut Winaya menjelaskan program ini berawal dari Belanda yang bernama See and Treat. Hanya YKI Bali yang menindaklanjuti program tersebut melalui lomba PKTP ini. Lomba ini sudah berjalan dari tahun 2006. Lomba ini hanya ada di Bali dan YKI Pusat akan menyebarluaskannya ke seluruh Provinsi melalui Provinsi Bali sebagai contoh. “Kita menyasar sekolah-sekolah dalam lomba ini karena kita memberi dasar-dasar kepada anak-anak SD, SMP, dan SMA mengenai cara penanggulangan kanker,” jelasnya.
Sementara itu, Nyonya Aries Suradnyana mengungkapkan dari Tim PKTP Kabupaten Buleleng telah melakukan pembinaan kepada sekolah-sekolah. Setelah melakukan pembinaan tim menentukan sekolah di tiap tingkatan untuk mewakili Buleleng sehingga terpilih tiga sekolah tersebut. Lomba ini juga bertujuan untuk mencegah kanker secara dini. “Bagaimana kita bisa mensosialisasikan pencegahan kanker di tingkat sekolah dengan harapan siswa bisa memberi imbas kepada orang tua dirumahnya dan guru pun bisa memberikan imbas ke lingkungan sekitarnya mengenai pencegahan kanker dengan prilaku hidup sehat,” ungkapnya.