Penataan daerah wisata Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak telah dilakukan Pemerintah Kabupaten Buleleng jauh sebelum bencana banjir yang datang, Jumat (12/2) lusa. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Buleleng sudah membuat desain Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak sebagai salah satu destinasi pariwisata. Salah satunya menyangkut alternatif masalah banjir. Selain itu, penataan daerah tujuan wisata Desa Pemuteran juga telah dilakukan. Pengembangan Desa Pemuteran dimulai melalui diskusi dengan tokoh masyarakat setempat. Hal tersebut diungkapkan Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, ST saat dirinya ditemui di Rumah Jabatan Bupati Buleleng, Sabtu (13/2) kemarin siang.

 

Bupati yang akrab disapa PAS ini juga mengambil langkah strategis pasca banjir yang menggenangi Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Jumat (13/2) lusa. Guna menanggulangi hal tersebut terulang lagi, Bupati PAS mengutus Wakil Bupati Sutjidra ke Jakarta untuk menghadap ke Kementrian Pekerjaan Umum- Perumahan Rakyat (PU-Pera) untuk menanyakan progress proposal yang telah diajukan mengenai desain destinasi Desa Pemuteran. Dalam proposal tersebut salah satunya tercantum pembuatan sodetan yang melewati jalan nasional. Proposal pembuatan sodetan ini diajukan ke pemerintah pusat karena sodetan ini akan melewati jalan nasional yang merupakan kewenangan pemerintah pusat.

 

Menurut Bupati PAS, Pemkab Buleleng sudah mengajukan proposal ke Pemerintah Pusat sehubungan dengan wilayah Desa Pemuteran. Pengajuan proposal menyangkut wewenang terhadap daerah Desa Pemuteran yang merupakan wewenang pemerintah pusat. Termasuk juga mengenai penataan pencegahan banjir. Semua mengenai penataan seperti jalan telah disampaikan ke pemerintah pusat.

 

Bupati PAS mengatakan, untuk penanggulangan sementara menghadapi banjir, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buleleng telah mengambil langkah-langkah bersama Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Bali. BPBD Kabupaten Buleleng bersama Dinas PU Provinsi Bali telah mendatangkan alat berat untuk membersihkan jalan dari lumpur dan batu. “Mudah-mudahan tahun depan dianggarkan dalam APBN untuk penataan jalan di Desa Pemuteran ini karena jalan ini merupakan jalan negara (jalan nasional) bukan jalan kabupaten,” kata Bupati PAS.

 

Pihaknya juga menyadari betul Desa Pemuteran tersebut merupakan satu destinasi pariwisata baru yang perkembangannya sangat besar. Bupati PAS juga telah mendiskusikan penataan Desa Pemuteran bersama tokoh masyarakat setempat beberapa waktu yang lalu. Bupati murah senyum ini juga menambahkan di Desa Pemuteran diperlukan sodetan untuk mengalirkan air ke laut untuk menanggulangi masalah banjir. “Minggu depan saya akan kirim pak wakil bupati ke Jakarta untuk menghadap ke Kementrian PU-Pera untuk menanyakan hal ini. Membuat sodetan yang melewati jalan nasional merupakan kewenangan pemerintah pusat melalui Balai Jalan Nasional,” imbuhnya.