Ratusan orang dari berbagai desa di Buleleng meriahkan acara pesta rakyat “Desa Membangun Indonesia”, yang digelar di Desa Sambangan, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, Kamis (25/10). Acara yang digagas oleh Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) RI dan bekerja sama dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kabupaten Buleleng ini merupakan acara yang pertama kali digelar di Bali.
Kemeriahan acara sudah nampak sejak peserta memasuki Desa Sambangan. Ratusan umbul-umbul yang bertuliskan nama-nama Bumdesa yang ada di Buleleng berjejer menghiasi jalanan Desa Sambangan. Di tempat acara juga nampak sejumlah stand yang memajang hasil produksi dan potensi unggulan dari berbagai desa di Buleleng.
Acara yang bertujuan untuk menggali dan mengenalkan potensi desa-desa, serta mempertemukan seluruh pelaku Bumdesa di Buleleng ini dibuka oleh Staf Ahli Bidang Pengembangan Wilayah Kemendes PDTT Condra Hendrato,M.Sc ditandai dengan pengguntingan pita pada gerbang lokasi acara. Nampak hadir pada kesempatan tersebut Asisten Administrasi Pemerintahan Setda Buleleng Made Arya Sukerta mewakili Bupati Buleleng, sejumlah pimpinan OPD, para Camat, Perbekel, Kelian Desa Pakraman, dan pengurus Bumdesa se-Kab.Buleleng.
Dalam sambutan Menteri Desa dan PDTT, yang dalam kesempatan ini dibacakan oleh Staf Ahli Bidang Pengembangan Wilayah Kemendes PDTT Condra Hendrato,M.Sc memberikan apresiasi yang setinggi-tinggi nya kepada Provinsi Bali khusus nya Kabupaten Buleleng, karena Buleleng tak ada henti-hentinya menjadi contoh dalam mengadakan praktek kegiatan pembangunan desa. Hal ini dibuktikan dengan berdirinya 108 Bumdes di Kabupaten Buleleng dan diantaranya ada Bumdes dengan omset terbesar di pesisir Bali utara yaitu Bumdes Tajun dan Tunjung di Kecamatan Kubutambahan.
Ditemui di sela-sela acara, Condra Hendrato mengungkapkan bahwa pelaksanaan acara “Desa Membangun Indonesia” ini merupakan penjabaran dari isi Nawacita Presiden Jokowi yang ketiga, dimana Indonesia harus dibangun dari pinggiran dan desa. Untuk itu perlu ada pengembangan potensi desa yang nantinya dapat memperkuat ekonomi di desa.
“Tadi Saya sudah melihat bahwa potensi di desa ini (Sambangan) ada wisata alam. Dan potensi ini (wisata alam) katanya akan dikembangkan menjadi wisata adventure atau petualangan, ini luar biasa sekali,” ungkapnya.
Selain itu Condra juga menjelaskan bahwa upaya promosi menjadi salah satu keberhasilan pengembangan potensi desa. Dengan promosi yang intens dan konsisten maka akan lebih mengenalkan potensi desa ke luar. “Di sini semuanya sudah bagus, tetapi kalau tidak ada yang datang kan sayang. Kita sekarang bisa gunakan kekuatan media untuk promosi,” jelasnya.
Sementara itu Bupati Buleleng dalam sambutan yang dibacakan oleh Asisten Arya Sukerta mengungkapkan bahwa selama ini Pemkab Buleleng telah berupaya mengembangkan Bumdesa dan Bumdesa Bersama. Pengembangan kapasitas pengelolaan Bumdesa juga menjadi perhatian serius Pemkab Buleleng. Hal itu terlihat dari semakin banyaknya Bumdesa yang telah mampu mengelola produk unggulan desanya.
“Bahkan pada tahun 2017 Kementerian Desa telah menetapkan Kabupaten Buleleng sebagai salah satu kabupaten dengan omset Bumdesa terbesar di tingkat nasional,” ungkapnya bangga.
Terkait dengan penyelenggaraan acara “Desa Membangun Indonesia” yang yang diikuti oleh seluruh Bumdesa di Buleleng, Bupati Buleleng berharap adanya peningkatan usaha Bumdesa yang berkaitan dengan pengembangan produk dan nilai jual produk unggulan desa.
Acara “Desa Membangun Indonesia” yang diselenggarakan oleh Kementerian Desa ini diawali dengan kegiatan fun walk, yang diikuti oleh seluruh undangan dengan mengambil rute menyusuri tempat wisata alam yang ada di Sambangan. Pada acara tersebut juga dilakukan penyerahan penghargaan kepada Perbekel Tajun dari Kemeneterian Desa, karena berhasil mengantarkan Bumdesa Tajun sebagai salah satu Bumdesa terbaik di tingkat nasional. *** (tri)