Kelompok kerja Plafon Prioritas Anggaran Sementara (PPAS) Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Kementrian Perencanaan Pembangunan Nasional RI melakukan Evaluasi dan monitoring program percepatan pembangunan sanitasi permukiman (PPSP) ke instalasi pengolahan lumpur tinja (IPLT) dan TPA Bengkala, kegiatan evaluasi di pimpin langsung oleh staf sekretariat Project Manajemen Unit Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman Nadya beserta rombongan, di damping Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Buleleng Putu Ariadi Pribadi S,STP., M.AP, tim evaluasi terjun langusng ke TPA Bengkala untuk mengidentifikasi permasalahan yang di hadapi oleh pokja PPAS/AMPL (Air minum dan penyehatan lingkungan ) sanitasi Kabupaten Buleleng dalam pencapaian target akses universal yang telah di tetapkan oleh Pemerintah Pusat. Desa Bengkala, Kecamatan Kubutambahan, Jumat 16 November 2018.
Putu Ariadi mengatakan, pokja PPAS Bappenas ke Buleleng melaksanakan monitoring dan evaluasi program PPSP yang ada di Buleleng terkait dengan sanitasi dan pemukiman di TPA Bengkala, hal itu dikarenakan pada tahun 2006 TPA Bengkala Pernah menerima bantuan dana dari pemerintah pusat melalui APBN, sehingga kali ini dilakukan monitoring dan evaluasi. “ Dulu tahun 2006 Kementrian Bappenas pernah memberikan bantuan dari dana APBN untuk sanitasi dan pemukiman di TPA Bengkala, sekarang di evaluasi dan di monitor, rombongan bappenas memastikan apakah dana dari program sanitasi dan pemukiman sudah benar – benar di laksanakan untuk program IPLT dan TPA Bengkala, dan Kabupaten Buleleng tidak ada masalah dalam merealisasikannya “ Ucap Ariadi
Dikatakan Ariadi untuk saat ini kondisi TPA Bengkala harus betul – betul di perhatikan dan di perhitungkan karena sampah yang masuk setiap harinya hampir mencapai 400 – 450 meter kubik, memiliki luas 4.8 Hektar dengan sitem pengelolaan/pemusnahan sampah dengan cara membuang dan menumpuk atau yang lebih di kenal dengan istilah sanitary landfill, diperkirakan kurang lebih 4 tahun kedepan TPA Bengkala akan Overload. “ Setiap hari sampah yang masuk ke TPA Bengkala sekitar 400 – 450 meter kubik, ya umurnya kurang lebih 4 tahun lagi “ papar Ariadi. Melihat kondisi tersebut tim evalusi menyarankan agar Pemkab Buleleng mengurangi timbunan sampah yang di hasilkan rumah tangga, dengan melaksanakan pemilihan dan pemilahan jenis sampah sehingga umur TPA menjadi lebih panjang.
Kendati demikian Pemkab Buleleng tidak tinggal diam, melalui Dinas Lingkungan Hidup sudah merancang strategi untuk mengatasi hal tersebut, dengan kebijakan strategi daerah tentang penanganan sampah rumah tangga dan mengolah sampah di masing – masing TPS3R dan Bank Sampah dipastikan mampu mengurangi sampah yang masuk ke TPA Bengkala, “ Minimal 50 persen masuk di TPA Bengkala yang berupa residu saja dan sisanya harus di kelola di TPS3R dan Bank Sampah, sehingga usia dari TPA ini akan lebih panjang lagi “ ucap Ariadi. Dalam kesempatan itu Ariadi berharap kepada Pemerintah Pusat agar memberikan bantuan dana untuk pengembangan TPA Bengkala terkait dengan pengolahan sampah maupun limbah dari IPLT. “ Harapan kita kedepannya supaya bisa di berikan bantuan lagi, untuk pengembangan TPA bengkala terkait juga pengelolaan sampah maupun limbah untuk IPLT tersebut “ Harapnya. (Smd)