8970900930
prokomsetda@bulelengkab.go.id
Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan

POLRES BULELENG SIAGAKAN 420 PERSONIL DALAM OPERASI KETUPAT AGUNG 2019

Admin prokomsetda | 28 Mei 2019 | 226 kali

Kapolres Buleleng, AKBP Suratno, S.I.K. memimpin Apel Gelar Pasukan dalam rangka pengamanan Hari Raya Idul Fitri 2019, di Lapangan Polres Buleleng, Selasa (28/5). Apel yang digelar secara serentak di seluruh Indonesia ini bertemakan "Melalui Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Agung 2019 Kita Tingkatkan Sinergi POLRI dengan Instansi Terkait Dalam Rangka Memberikan Rasa Aman dan Nyaman Pada Perayaan Idul Fitri 1440 H".

Selain personil dari Polres Buleleng, Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Agung 2019 ini juga diikuti oleh TNI, Satpol PP Buleleng, Dinas Perhubungan Buleleng, Damkar Buleleng, BPBD Buleleng, Pramuka, Dan Dinas kesehatan. Hadir dalam kegiatan gelar pasukan ini, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana,ST, Dandim 1609/Buleleng, Letkol Infanteri Verdy De Irawan, SH, M.Tr (Han), Kepala Kejaksaan Negeri Buleleng Buleleng Wahyudi, dan Pimpinan SKPD Terkait lingkup Pemkab Buleleng.

Pelaksanaan apel gelar pasukan tersebut diawali dengan meninjau kesiapan pasukan yang dilakukan oleh Kapolres Buleleng, didampingi Dandim 1609/Buleleng, dan Bupati Buleleng. Selain itu, Kapolres Buleleng juga meninjau kesiapan sarana dan prasarana penunjang Operasi Ketupat Agung 2019.

Dalam amanat Kapolri yang dibacakan oleh Kapolres Buleleng, AKBP Suratno, S.I.K, operasi ketupat 2019 digelar selama 13 hari, mulai Rabu (29/5/2019) dini hari, sampai dengan Senin (10/6/2019). Operasi ketupat 2019 dilaksanakan bersamaan dengan penyelenggaraan tahapan Pemilu 2019. Hal tersebut membuat potensi kerawanan yang akan dihadapi dalam penyelenggaraan Operasi Ketupat 2019 semakin kompleks. Sejalan dengan hal tersebut, berbagai gangguan terhadap stabilitas kamtibmas berupa aksi serangan teror, baik kepada masyarakat maupun kepada personel dan markas Polri.

Berbagai kejahatan yang meresahkan masyarakat, seperti pencurian, perampokan, penjambretan, begal, dan premanisme. Serta aksi intoleransi dan kekerasan, seperti aksi sweeping oleh ormas, gangguan terhadap kelancaran dan keselamatan transportasi darat, laut, dan udara. Permasalahan terkait stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok dan bencana alam, tetap menjadi potensi kerawanan yang harus diantisipasi secara optimal dalam Operasi Ketupat 2019, jelasnya.

Selain itu, AKBP Suratno menambahkan, Operasi Ketupat itu merupakan operasi kemanusiaan dimana aparat keamanan dan instansi terkait itu membantu masyarakat yang merayakan hari raya idul fitri agar merasa nyaman dan aman. Walaupun jalur Kabupaten Buleleng tidak terlalu padat, namun Polres Buleleng tetap mengantisipasi jika terjadi kepadatan di jalur selatan. Ia mengatakan, Polres Buleleng juga akan menyiapkan pos-pos pelayanan di tempat-tempat strategis. AKBP Suratno juga menambahkan, Polres Buleleng telah menugaskan personil untuk bertugas dalam operasi Ketupat Agung.

“Kalau yang tergabung dalam operasi ketupat agung itu sebanyak 175 orang, namun demikian kita juga akan melibatkan lagi 245 orang untuk penebalan, karena kami memandang 175 orang tidak cukup untuk mengcover di seluruh Buleleng,” jelasnya.

Sementara itu, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana,ST mengatakan, operasi ketupat agung sudah setiap tahun dilakukan. Namun karna bertepatan dengan pemilu 2019, Ia pun merasa SKPD terkait harus mengantisipasi untuk tetap menjaga Kabupaten Buleleng tetap aman.

“Kita koordinasi sudah lengkap, tetap kita harus waspada untuk lebih intensif melakukan pengamanan,” Pungkasnya.