8970900930
prokomsetda@bulelengkab.go.id
Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan

Produk Kerajinan Tenun Lokal Buleleng Terus Di Perjuangkan.

Admin prokomsetda | 27 Mei 2019 | 244 kali

Dewan Kerajinan Nasional (Dekranasda) Kabupaten Buleleng Ir. I Gusti Ayu Aries Sujati terus mendorong pengembangan produk kerajinan tenun lokal Buleleng, agar lebih kreatifitas dan keterampilan serta mengembangkan potensi industri kerajinan yang dapat menjadi sumber peningkatan kesejahteraan masyarakat. Guna peningkatan kemampuan pengrajin dalam bidang produksi, dilakukan berupa pembinaan teknik produksi, mutu, desain produk, dan menajemen usaha. Hal tersebut diungkapkannya saat menerima kunjungan rombongan Komunitas Cinta Kain Bali (KCKB) Provinsi Bali di Lobby Rumah Jabatan Bupati Buleleng, pada Minggu 26 Mei 2019.

Gusti Ayu Aries Sujati menjelaskan, betapa beragamnya kerajinan dan juga pengrajin yang ada di Kabupaten Buleleng. Beberapa sentra pengrajin terdapat di kabupaten dengan daerah yang luas dan potensi kerajinan yang sangat banyak. “Terdapat beberapat sentra pengrajin tenun yang ada di kabupaten buleleng misalnya di kelurahan beratan, menyali, terus di kalianget, seririt, sinabun dan jinengdalem. Bahkan, di Buleleng terdapat pula pengrajin bambu seperti yang ada di Desa Tigawasa dan Pedawa,“ jelasnya.

Lebih lanjut, dirinya mengungkapkan banyak kerajinan tenun dan juga songket yang ada di kabupaten buleleng miliki ciri tersendiri. Hal  ini diharapkan usaha kerajinan yang ada di Buleleng mampu berkembang dengan pesat serta memberikan dampak kesejahteraan kepada masyarakat khususnya para pengerajin. ”Saya pernah pergi keluar daerah melihat sentra-sentra kerajinan tapi disana hanya ada satu jenis kerajinan saja beda dengan kita. Kedepan jika dikelola dengan baik dan kualitas desain yang bagus, saya yakin kain songket buleleng akan banyak diminati,” ungkap Aries Sujati.

 

Istri dari Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, ST juga menambahkan kain yang ada di kabupaten buleleng menggunakan bahan-bahan alami, serta mengunakan jenis pewarna natural dari alam sebagai bahan dasar pembuaatan kain. Sehingga corak warna dari kain tersebut tetap terlihat bagus. “ Contohnya seperti kain bebali dari Desa Pacung yang menggunakan bahan dan pewarna dari alam jenis ini hanya ada di pacung dan tidak dapat di tempat lain,” tutup Ny. I Gusti Ayu Aries Sujati Suradnyana.