PROGRAM REVITALISASI PASAR
Admin prokomsetda | 05 Oktober 2015 | 856 kali
PASAR BANYUASRI AKAN JADI PASAR SEMI MODERN
Setelah hampir rampungnya pembangunan infrasturktur jalan di pedesaan, Pemkab Buleleng mulai bergerak untuk menata wajah kota. Pasar Banyuasri yang ada di tengah kota Singaraja akan disulap menjadi Pasar semi moderen.
Hal itu dikatakan Bupati Buleleng Putu Suradnyana,ST saat blusukan ke Pasar Banyuasri, Senin 5/10. Bupati Suradnyana ditemui saat peninjauan mengatakan pasar Banyuasri akan menjadi pasar semi modern. “Kita akan jadikan pasar Banyuasri ini menjadi pasar semi modern. Disini juga akan kita buat seperti plaza tangganya nanti akan memakai eskalator,” katanya.
Pasar Banyuasri yang selama ini terlihat kumuh karena pasar tumpahnya, membuat wajah kota Singaraja kurang menarik. “Kita akan tata ulang pedagang pasar tumpah ini, kita buatkan mereka tempat yang bagus sehingga tidak kumuh lagi dan pembeli juga merasa nyaman datang ke pasar,” ucap Bupati PAS.
Ia mengungkapkan, dipilihnya pasar Banyuasri sebagai pusat pasar di Buleleng karena lokasinya yang strategis dan luas yaang mencukupi. “Pasar Banyuasri sangat cocok di jadikan pusat pasar di Buleleng, karena luasnya mencukupi dan didukung dengan lahan parkir yang luas,” ungkapnya. Ia bersama jajarannya akan terus mengadakan rapat koordinasi untuk mewujudkan rencana revitalisasi pasar Banyuasri ini. “Kami akan terus rapatkan rencana revitalisasi ini untuk melihat kekuatan anggaran kita dan bantuan yang diberikan oleh Pemerintah pusat dan Provinsi,” imbuhnya.
Setelah meninjau pasar Banyuasri, Bupati Suradnyana juga meninjau gedung Balai Latihan Pegawai Pertanian (BLPP) Denpasar yang ada di sebelah SPBU Banyuasri. Gedung yang sudah tidak terpakai ini adalah milik Pemprov Bali. Gedung ini rencananya akan diberikan kepada Pemkab Buleleng. Namun rencana Pemkab Buleleng untuk menjadikan lahan itu pusat PKL terganjal. Ini dikarenakan Pemprov Bali hanya mengijinkan Pemkab Buleleng menjadikan tempat itu sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH). “Sebenarnya kami sudah merencanakan tempat ini menjadi pusat kuliner dan PKL, tapi Pemprov Bali hanya mengijinkan tempat ini dijadikan RTH, tapi kita akan lakukan pendekatan lagi, jika memang tidak diijinkan ya kita pakai lapangan futsal dan lapangan basket terbuka untuk masyarakat,” ucapnya. (JOZ)