Puluhan siswa penguji yang menempuh pendidikan di Balai Diklat Perhubungan Darat Gianyar, mendatangi lokasi uji kir di Dinas Perhubungan Buleleng. Mereka mempelajari sistem pengujian kendaraan bermotor yang ada di Buleleng, utamanya sistem administrasi , Jumat 16/10.
Buleleng memang dijadikan rujukan, karena selama ini volume kendaraan yang melakukan pengujian tidak terlalu besar. Selain itu dari sisi administratif, pengujian kir di Buleleng mendapat apresiasi wahana tata nugrah (WTN).
Kasubsi Ketarunaan Balai Diklat Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, I Made Bayu Mahendrayasa mengatakan, Buleleng sengaja dipilih karena dinilai paling ideal dari daerah-daerah lain di Bali. Menurut Mahendrayasa, berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, kunjungan lapangan ini juga baru pertama kali dilakukan oleh balai diklat.
“Ini baru pertama kali, sesuai dengan PM (Peraturan Menteri Perhubungan 133). Ini khusus untuk pembantu penguji saja,” kata Mahendrayasa.
Sementara itu Kepala Dinas Perhubungan Buleleng Gede Gunawan AP mengatakan, pihaknya mengapresiasi positif kunjungan tersebut. Selama ini Dishub Buleleng hanya memiliki tujuh orang penguji, dan jumlah tersebut terbilang jumlah moderat. Artinya tidak terlalu banyak, namun juga tak terlalu sedikit.
Gunawan mengatakan pihaknya akan mengajukan pelatihan bagi tenaga pembantu penguji. Karena sesuai dengan aturan, pembantu penguji hanya berhak melakukan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi.
“Harapan kami Buleleng juga bisa diberi jatah, supaya tenaga kontrak kami di Buleleng ini juga bisa dapat pendidikan seperti itu. Karena yang dari Maluku juga bisa, meskipun mereka hanya tenaga kontrak,” kata Gunawan.