RATUSAN DUKTANG TERJARING SIDAK
Admin prokomsetda | 20 Januari 2016 | 523 kali
Ratusan penduduk pendatang (duktang) terjaring inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan oleh Tim Gabungan dari TNI, Polri, Satpol PP dan Pemerintah Kabupaten Buleleng. Sidak ini dilaksanakan di seluruh kawasan di Kabupaten Buleleng, Rabu (20/1). Ratusan duktang ini terjaring sidak karena tidak melengkapi diri dengan identitas dan tidak melaporkan diri sebagai penduduk pendatang.
Sidak ini dilaksanakan guna menindaklanjuti hasil Rapat Koordinasi Kewaspadaan Dini yang berlangsung di Ruang Rapat Bupati Buleleng, Selasa (19/1). Rapat ini diselenggarakan oleh Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) serta tokoh masyarakat di Buleleng. Rapat ini membahas hal yang perlu dilakukan untuk mencegah gerakan radikalisme dan terorisme. Salah satu yang akan dilakukan adalah sidak penduduk pendatang.
Dalam sidak serentak di 9 Kecamatan ini, Wakil Bupati Buleleng, dr. I Nyoman Sutjidra, Sp.OG bersama Kapolsek Kota Singaraja AKP. Nyoman Suarnata, Kepala Kesbangpol, Ida Bagus Suadnyana, SH.,M.Si Kepala Satpol PP, Drs. I Made Budi Astawa, M.Si, Asisten II Setda Buleleng, Drs. Ida Bagus Made Geriastika dan Kabag Humas dan Protokol Setda Buleleng, Drs. Made Supartawan, MM berkeliling untuk memantau sidak penduduk pendatang di wilayah Kecamatan Buleleng. Wabup Sutjidra menyambangi Jalan Jalak Putih, Kelurahan Banyuasri. Selanjutnya Wabup Sutjidra menuju Desa Kalibukbuk, Kecamatan Buleleng. Di dua wilayah ini, Wabup Sutjidra mengajak masyarakat untuk melengkapi diri dengan identitas yang jelas dan segera melaporkan diri. Kemudian Wabup Sutjidra melanjutkan pemantauan ke Tegallinggah dan Seririt.
Ditemui usai pemantauan, Wabup Sutjidra mengungkapkan sidak ini sebagai tindak lanjut rapat yang diselenggarakan pada hari Selasa. Pihaknya juga mengakui masih banyak ditemukan ketidakpatuhan dari penduduk pendatang terutama di daerah Seririt, Sukasada, dan daerah kota. “Kita akan tindak lanjuti untuk menertibkan penduduk pendatang yang datang ke Buleleng dengan maksud-maksud tertentu,” ungkap Sutjidra.
Wabup Sutjidra juga menambahkan banyak dari penduduk pendatang ini merupakan pekerja di proyek-proyek yang ada di wilayah Kabupaten Buleleng. Para pekerja ini dibawa oleh kontraktor yang mengerjakan proyek tersebut. “Kita sedang proses kontraktor yang membawa para pekerja dari luar Buleleng yang tidak melaporkan para pekerjanya,” tandasnya.