Remaja menjadi salah satu elemen masyarakat yang strategis dijadikan sasaran dalam upaya pencegahan HIV/AIDS khususnya di Kabupaten Buleleng. Ini dilakukan mengingat kasus HIV/AIDS di Kabupaten Buleleng terjadi pada usia produktif.
Hal tersebut diungkapkan Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, ST dalam sambutannya yang dibacakan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng, dr. I Gusti Ngurah Mahapramana pada acara pembukaan Jambore Kelompok Siswa Peduli AIDS dan Narkoba (KSPAN) tingkat SMP se Kabupaten Buleleng di Gedung Serbaguna Desa Busungbiu, Kecamatan Busungbiu, Selasa (9/7).
Bupati Agus Suradnyana menjelaskan penduduk terbanyak yang terserang HIV/AIDS adalah kelompok usia muda dan usia produktif antara usia 20 – 40 tahun. Bahkan ada yang masih berusia di bawah 20 tahun. Kondisi ini bila dibiarkan akan sangat membahayakan kelangsungan hidup penduduk di Buleleng. Oleh karena itu, seluruh lapisan masyarakat patut diberi pemahaman untuk pencegahan secara dini. “Termasuk masyarakat, sekolah dan lingkungannya,” jelasnya.
Mantan anggota DPRD Provinsi Bali ini juga menyebut remaja adalah sasaran strategis dalam upaya pencegahan HIV/AIDS. Di masa yang akan datang, remaja secara potensial akan menjadi agen-agen informasi dan agen perubahan yang kondusif. Membawa masyarakat dalam paradigma yang lebih sehat. “Utamanya dalam menyikapi HIV/AIDS,” ujar Agus Suradnyana dalam sambutannya.
Sementara itu, Ketua Panitia yang juga Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Buleleng, Made Suriani, S.Sos mengatakan epidemi HIV/AIDS sangat memprihatinkan. Dimana dari tahun ke tahun telah terjadi peningkatan jumlah penderita HIV/AIDS. Peningkatan yang dilaporkan, banyak penderita HIV/AIDS dari kalangan usia muda. “Kita harus cegah bersama karena sangat memprihatinkan,” katanya.
Dirinya menambahkan dalam upaya pencegahan tersebut digelarlah Jambore KSPAN ini. Kegiatan ini bertujuan untuk menyamakan visi dan misi serta memantapkan langkah dalam membentengi siswa dari bahaya HIV/AIDS dan narkoba. Kemampuan dan keterampilan siswa dalam pencegahan HIV/AIDS dan narkoba juga dilakukan dalam jambore ini. “Selain itu, jambore ini juga sebagai ajang tukar menukar informasi antar KSPAN SMP se Kabupaten Buleleng,” tutup Suriani.
Pada jambore tingkat SMP tahun ini berlangsung selama tiga hari dari tanggal 8 – 10 Juli 2019. Kegiatan ini diikuti oleh 500 perwakilan SMP negeri dan swasta di Kabupaten Buleleng. (dra)