8970900930
prokomsetda@bulelengkab.go.id
Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan

Revitalisasi dan Optimalisasi Pasar Tradisional PD Pasar Luncurkan Program Pasar Bersih dan Sehat  

Admin prokomsetda | 12 Februari 2019 | 254 kali

 

Guna revitalisasi dan optimalisasi keberadaan pasar tradisional, Perusahaan Daerah (PD) Pasar Kabupaten Buleleng membuat program Pasar Bersih dan Sehat. Pasar Desa Banjar, Kecamatan Banjar menjadi percontohan untuk program tersebut.

Program Pasar Bersih dan Sehat diluncurkan secara resmi oleh Wakil Bupati Buleleng, dr. I Nyoman Sutjidra, Sp.OG yang ditandai dengan pemukulan gong di Pasar Desa Banjar, Kecamatan Banjar, Selasa (12/2).

Ditemui usai peluncuran, Wabup Sutjidra menjelaskan Pasar Desa Banjar menjadi pasar tradisional pertama yang diluncurkan pada Program Pasar Bersih dan Sehat. Program ini dalam rangkaian untuk revitalisasi dan optimalisasi pasar-pasar tradisional yang ada di Kabupaten Buleleng. Setelah Pasar Desa Banjar, peluncuran akan diikuti oleh pasar-pasar tradisional lainnya yang dikelola oleh PD Pasar. “Supaya pasar-pasar tidak terkesan kumuh, bau, harganya tidak standar, dan timbangannya tidak standar,” jelasnya.

Dengan adanya peluncuran ini, pemerintah berharap pasar tradisional menjadi contoh bagaimana pedagang, pembeli dan pengelola bersama-sama bisa memberikan manfaat kepada khalayak banyak. Bagaimana pula pedagangnya senang, pengelolanya bisa mendapatkan manfaat dari pengelolaannya serta masyarakat bisa mendapatkan kebutuhan sehari-hari. Tentunya dengan harga yang tidak jauh berbeda dengan pasar modern. “Tadi saya sempat berkeliling dan bertanya kepada para pedagang. Margin harga hanya dua persen. Justru tidak terlalu berbeda harganya dari distributor. Tidak terlalu memberatkan masyarakat,” ujar

Sutjidra.

Sementara itu, Direktur Utama PD Pasar, Made Agus Yudiarsana, SH mengungkapkan program ini akan diikuti oleh pasar tradisonal lainnya terutama pasar tradisional yang sudah direvitalisasi menjadi sasaran terlebih dahulu seperti Pasar Kampung Bugis dan Pasar Kampung Tinggi. Setelah itu, tentunya akan menyasar seluruh pasar yang ada. “Artinya dalam memberikan pemahaman kepada pedagang itu susah sehingga kita tidak bisa serentak meluncurkan dan kita tetap akan lakukan secara bertahap,” ungkapnya.

Disinggung mengenai kenapa diawali dari Desa Banjar, dirinya meyakini bahwa Desa Banjar merupakan titik sejarah. Segala sesuatu seperti perekonomian pasti diawali dari Banjar. Keyakinan tersebut yang membuat peluncuran program Pasar Bersih dan Sehat diawali dari Desa Banjar. “Kalau Banjar sudah bagus, saya rasa ini pasti akan merembet dan berdampak positif bagi pasar-pasar yang lain,” tandas Agus Yudiarsana. (dra)