8970900930
prokomsetda@bulelengkab.go.id
Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan

RSUD Buleleng Dinilai Dalam Ajang GRSSIB

Admin prokomsetda | 01 September 2017 | 296 kali

Angka jumlah kematian ibu melahirkan di Kabupaten Buleleng mengalami penurunan yang signifikan. Tercatat Tahun 2016 ada sebanyak 25 oorang ibu yang melahirkan meninggal dunia, sedagkan di Bulan Agustus 2017 tercatat hanya 6 orang ibu melahirkan yang meninggal dunia. 

Demikian diungkapkan Wakil Bupati Buleleng, dr. I Nyoman Sutjidra, Sp.Og saat menerima rombonngan tim penillai Gerakan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi (GRSSIB) tahun 2017 Provinsi Bali di Aula Wijaya Kusuma II Gedung IGD RSUD Kabupaten Buleleng, Kamis (31/8). RSUD Buleleng dalam kesempatan ini ikut dinilai pada Gerakan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi.

Wabup Sutjidra mengatakan, penurunan angka kematian ibu saat melahirkan ini sebagai hasil upaya - upaya yang dilakukan Pemkab Buleleng mulai dari tingkat Puskesmas kemudian sampai dengan rumah sakit. Ada beberapa faktor yang menyebabkan kematian pada ibu melahirkan, yaitu faktor obstetri dan non obstetri seperti mempunyai kelainan pembuluh darah ataupun jantung dan hipertensi.

Ketua Tim Penilai, Ni Made Laksmiwati yang juga sebagai Kedib Pelayanan Kesehatan Dinkes Bali menjelaskan, GRSSIB ini diselenggarakan untuk melihat kinerja RSUD dan RS Swasta di kabupaten/ kota seluruh Bali dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak. Sejauhmana peran tumah sakit dalam rangka penurunan angka kematian ibu dan anak dengan melibatkan lintas profesi serta dukungan dari pemerintah daerah setempat.

Sementara itu Dirut RSUD Buleleng, dr. Gede Wiartana mengatakan, RSUD Buleleng telah melaksanakan berbagai persiapan untuk menghadapi penilaian GRSSIB ini. Persiapan tersebut antara lain pengembangan kompetensi SDM, dan pembangunan infrastruktur penunjang, selain itu kegiatan home visit, edukasi melalui rapat koordinasi untuk menjaga kekompakan tim.