8970900930
prokomsetda@bulelengkab.go.id
Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan

Sangat Langka, Bayi Di Buleleng Lahir Dengan Kelainan Multiple

Admin prokomsetda | 24 September 2019 | 384 kali

Bayi dengan kelainan lahir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Buleleng. Kelainan yang diidap bayi asal Desa Pangkungparuk, Kecamatan Seririt termasuk yang multiple atau kelainan yang banyak. Para dokter spesialis pun berkonsultasi untuk tindak lanjut dari kelahiran bayi ini.

Hal tersebut terungkap saat Wakil Bupati Buleleng, dr. I Nyoman Sutjidra, Sp.OG saat menjenguk bayi yang lahir dengan kelainan multiple tersebut di Ruang NICU, RSUD Buleleng, Senin (23/9).

Ditemui usai menjenguk, Wabup Sutjidra menjelaskan kelainan multiple adalah kelainan bawaan yang banyak saat bayi tersebut dilahirkan. Setelah dievaluasi, tim dokter yang terdiri dari beberapa speasialis sepakat untuk melakukan konsultasi kembali untuk menangani kasus kelahiran ini. Ada banyak kelainan bawaan yang diidap bayi ini seperti kelainan pada tangan, kaki, perut dan liver. “Kasus ini sangat langka terjadi,” jelasnya.

Kasus yang terjadi ini merupakan kasus yang termasuk diakibatkan oleh kehamilan yang beresiko tinggi. Kehamilan ini beresiko tinggi dikarenakan jarak kehamilan yang sangat jauh. Begitu pula dengan jarak persalinannya yang juga termasuk jauh. Pada kasus ini, sang ibu mempunyai anak pertama berusia 19 tahun dan anak kedua berusia 12 tahun. “Jadi jarak kehamilan dan persalinannya sangat jauh. Sudah beresiko sebenarnya,” ujar Wabup Sutjidra.

Kehamilan-kehamilan yang beresiko tinggi inilah, menurut Wabup Sutjidra, harusnya mendapat pengawasan yang sangat ketat. Tetapi karena ketidaktahuan dari ibu, sehingga tidak memeriksakan kehamilannya secara rutin dan tidak berkonsultasi dengan dokter spesialis kandungan yang sudah ada di Rumah Sakit (RS) Pratama Tangguwisia. “Ini merupakan tugas kita untuk mensosialisasikan bagaimana seorang ibu berada pada usia reproduksi aman,” ungkapnya.

Bayi yang lahir dengan kelainan multiple ini agak sulit penanganannya. Oleh karena itu, tim dokter masih berkonsultasi untuk mengatasi kelainan pada perut, liver dan tungkainya juga. Untuk dirujuk ke RSUP Sanglah, Wakil Bupati yang juga dokter spesialis kandungan ini menambahkan akan dirundingkan terlebih dahulu. Tim dokter harus melihat kondisi bayi tersebut untuk dirujuk nantinya ke RSUP Sanglah. “Kemungkinan dirujuk namun melihat kesiapan bayi untuk mobilisasi ke RSUP Sanglah terlebih dahulu. Kita perlu konsultasi dengan dokter anak dan dokter anastesi untuk masalah tersebut,” tandas Wabup Sutjidra.

Bayi berjenis kelamin perempuan ini merupakan anak dari pasangan Kadek Gorsi (35) dan Made Mujana (36) asal Banjar Dinas Pangkungparuk, Desa Pangkungparuk, Kecamatan Seririt. (dra)