Setelah kurang lebih setahun, kini proyek revitalisasi pembangunan Pasar Banyuasri, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng, Bali akan segera rampung pada Desember 2020. Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) pun diminta segera menyelesaikan Berita Acara Serah Terima (BAST) dengan pihak ketiga sebelum upacara Pemelaspas (upacara adat untuk gedung/bangunan baru) digelar.
Hal tersebut dikatakan Sekretaris Daerah (Sekda) Buleleng Gede Suyasa usai memimpin rapat pembahasan mengenai Pasar Banyuasri dengan pimpinan instansi terkait di Ruang Rapat Sekda Buleleng, Rabu (18/11) siang.
Gede Suyasa menjelaskan BAST dengan pihak ketiga harus segera diselesaikan sebelum upacara Pemelaspas. Penyelesaian BAST tersebut dilakukan oleh DPUTR Buleleng sebagai leading sector Revitalisasi Pasar Banyuasri. Selain itu, DPUTR Buleleng juga sebagai pengguna anggaran pada proyek ini. “Sehingga revitalisasi Pasar Banyuasri selesai secara administrasi, fisik, dan upacara adat. Juga mempersiapkan seremonial peresmiannya,” jelasnya.
Mengenai pembongkaran pasar darurat, dirinya mengatakan, pembongkaran pasar darurat akan ditindaklanjuti oleh Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Disdaperinkop UKM)dan Perdagangan Kabupaten Buleleng. Analisa dan pengkajian dilakukan pihak Disdagperinkop UKM karena instansi tersebut yang membangun pasar darurat. “Termasuk tahapannya dengan tim aset berkaitan dengan penghapusan juga pelelangan. Entah itu pelelangan dalam bentuk bangunan atau sudah selesai dibongkar. Tim teknis yang akan menganalisa,” pungkas Gede Suyasa.
Dalam rapat pembahasan tersebut, hadir pula Asisten Prekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Buleleng Ni Made Rousmini, Asisten Administrasi Umum Nyoman Genep, Kepala Bappeda Buleleng Gede Gunawan Adnyana Putra, Kepala PD Pasar Buleleng Made Agus Yudiarsana, Kabag Kesra Made Era Oktarini, Kabag Prokom Ketut Suwarmawan serta pimpinan instansi terkait lainnya. (br)