8970900930
prokomsetda@bulelengkab.go.id
Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan

SEBUT PT.GEB KURANG KOORDINASI, PEMKAB JANJI MEDIASI POLEMIK SUTT

Admin prokomsetda | 06 Desember 2014 | 898 kali

Aksi jemput bola ditunjukan Pemkab Buleleng untuk meninjau proses pembangunan Megaproyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Desa Celukan Bawang, Kecamatan Gerokgak. Dipimpin langsung Wakil Bupati Buleleng Nyoman Sutjidra didampingi 3 orang Anggota DPRD Dapil Gerokgak Gst Ketut Nuaba, Wayan Parwa dan Kt.Mertiasa, sedangkan rombongan Pemkab Buleleng diantaranya Assisten Perekonomian dan Kesejahteraan Sosial Ketut Asta Semadi, Kadis PU Nyoman Gede Suryawan, Kadisnakertrans Dwi Priyantini, Kadishub Gede Gunawan AP dan Kepala Kantor Lingkungan Hidup Surya Temaja. Kehadiran rombongan Pemkab di hari libur PNS ini pun diterima langsung manajemen PT. Global Energy Bali (GEB) yang dikoordinir Putu Singyen di ruang rapat Kantor Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Celukan Bawang, Sabtu, 6/12.

Rapat tertutup ini pun menjadi ajang diskusi yang cukup alot antara Pemkab Buleleng dengan pihak manajemen PT. GEB dalam hal perencanaan pembangunan PLTU, bahkan Wakil Bupati Buleleng Nyoman Sutjidra pun secara tegas menyatakan selama ini koordinasi yang dilakukan PT. GEB selaku penanggung jawab pembangunan PLTU dengan Pemkab Buleleng dinilai sangat kurang, pasalnya sampai dengan progres pembangunan fisik yang telah rampung hingga 96%, pihak PT.GEB tidak melakukan koordinasi dengan Pemkab Buleleng untuk melaporkan perkembangan pembangunan fisik, keberadaan warga negara asing hingga analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) sehingga permasalahan ini pun mengakibatkan munculnya konflik sosial di masyarakat, “ Karena PLTU ini ada diwilayah Buleleng, maka kewenangan kami selaku Pemerintah daerah untuk mengetahui sejauh mana proses pembangunannya, tapi sampai saat ini belum ada laporan baik lisan maupun tertulis kepada kami” papar Sutjidra.

Disinggung peryataan tersebut, Putu Singyen selaku perwakilan PT.GEB pun menyatakan tertundanya pengoperasian PLTU Celukan Bawang fase pertama yakni sebesar 3 x 142 MW yang sedianya beroperasi bulan Oktober 2014 menjadi mundur hingga akhir tahun 2014. Mantan anggota DPRD Kabupaten Buleleng dari Partai Golkar ini pun mengakui adanya beberapa revisi perencanaan pembangunan yang dilakukan oleh PLTU serta proses ganti rugi lahan yang dilakukan secara bertahap mengakibatkan PLTU belum bisa beroperasi hingga saat ini, terlebih adanya penolakan dari warga Dusun Barokah, Desa Celukan Bawang terhadap pemasangan tiang Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) yang melintang diatas pemukiman warga semakin menghambat pengoprasian PLTU, rencananya jalur yang dipasang PLN ini sendiri akan menyalurkan listrik sebesar 150 KV sebagai tenaga utama dalam pengoperasian PLTU,” Kita akui kurangnya koordinasi dengan Pemkab menjadi salah satu ganjalan utama dalam beroperasinya PLTU ini, juga penolakan dari warga sekitar terhadap SUTT, kita sangat mengapresiasi pertemuan ini untuk mencari jalan keluar terbaik bagi Pemkab dan PLTU Celukan Bawang ”ungkapnya.

Di tengah diskusi membahas jalan keluar permasalahan , ternyata kehadiran Wabup dan rombongan SKPD bersama pihak manajemen PT. GEB pun diketahui oleh warga dari dusun Barokah yang kemudian mengutus perwakilannya untuk bertemu langsung dengan Wakil Bupati Buleleng untuk menyuarakan aspirasi warga terkait keberadaan tiang SUTT yang dianggapnya dapat membahayak keselamatan warga sekitar, pasalnya warga mengeluh tiang SUTT yang membentang di pemukiman warga berada tepat di beberapa rumah, masjid dan sekolah. Untuk meredekan ketegangan Wabup Sutjidra pun menerima langsung perwakilan, bahkan secara khusus Wabup Sutjidra didampingi Anggota DPRD Kab Buleleng Dapil Gerokgak ikut berkeliling ke dusun Barokah untuk bernegosiasi dengan masyarakat,” Sudah kita jelaskan kepada masyarakat terkait pertemuan tadi, bahkan kita juga sudah mendengar dan melihat langsung ke lokasi, harapannya kepada masyarakat dapat menjaga kondusifitas bersama”harapnya.

Didepan warga, Wabup Sutjidra pun mengaku sudah mencapai titik temu dengan pihak PT. GEB untuk kemudian segera akan duduk bersama dengan melibatkan PLN dan perwakilan warga dusun barokah untuk mencari jalan keluar terbaik menyelesaikan bola panas agar tidak berlarut-larut, “ Kita sudah sepakat, pasti kita libatkan warga dalam diskusi,kami dari Pemkab siap memediasi agar mendapatkn jalan keluar terbaik”janjinya. (paz)