8970900930
prokomsetda@bulelengkab.go.id
Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan

SEKOLAH HINGGA VILLA DISIAPKAN UNTUK TEMPAT ISOLASI DESA

Admin prokomsetda | 13 April 2020 | 277 kali

Desa-desa di Kabupaten Buleleng sudah mulai menyiapkan tempat isolasi untuk Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang baru datang dari luar negeri dan para pelaku perjalanan daerah transmisi lokal. Ada yang menggunakan sekolah, hotel, hingga villa sebagai tempat isolasi oleh desa-desa di Buleleng. Hal ini dilakukan sesuai Surat Edaran (SE) Bupati Buleleng yang menghimbau agar para Perbekel menyiapkan tempat isolasi di desa masing-masing. Ini dilakukan sebagai upaya pencegahan penularan Covid-19 atau yang lebih dikenal dengan virus corona.

Sesuai instruksi yang tertuang dalam Surat Edaran Bupati Buleleng Nomor 140/266/SE/DPMD/2020 yang terbit pada tanggal 10 April 2020 itu, tempat isolasi bisa menggunakan gedung SD, hotel atau villa yang bisa disewa, dan gedung Pemerintah Desa. Nantinya, PMI yang baru datang langsung ditempatkan di tempat isolasi selama 14 hari. Untuk keperluan logistik, nantinya akan ditanggung oleh desa masing-masing.

Salah satu desa yang sudah menyiapkan tempat isolasi yakni Desa Bukti, Kecamatan Kubutambahan. Satgas Gotong royong dan Satgas Relawan Desa Bukti telah menyewa salah satu hotel yang ada di Desa Bukti, Dusun Sanih, Kecamatan Kubutambahan untuk dijadikan tempat isolasi. Dipilihnya hotel tersebut, untuk mempermudah melakukan pengawasan terhadap para PMI yang diisolasi.

Hal ini dikatakan oleh Sekretaris Desa Bukti I Made Suparta, saat dikonfirmasi, Senin (13/4). Ia menjelaskan, hotel ini disewa dengan harga murah yaitu hanya 50 ribu rupiah perhari. Didapatkan harga murah ini dikatakannya, pemilik hotel sangat peduli dan antusias untuk membantu pencegahan penyebaran covid-19 di Desa Bukti.

"Pihak hotel sangat peduli dengan warga di Desa Bukti sehingga pihak hotel memberikan harga murah. Tapi nanti untuk makan dan keperluan lainnya akan disiapkan oleh Desa, " Jelasnya.

Ia menjelaskan, Pemerintah Desa sudah mengalokasikan dana sebesar 33 juta lebih untuk akomodasi para PMI yang diisolasi. Ia mengatakan, sebelum adanya Surat Edaran Bupati Buleleng, sudah ada PMI yang datang sebanyak 13 orang dan dikarantina mandiri di rumah masing-masing sesuai kesepakatan desa adat dan desa dinas. Masih ada 8 orang PMI yang belum datang. 2 orang dari kapal pesiar akan datang pada tanggal 15 April. Namun, untuk 6 orang PMI belum ada informasi kedatangannya.

"Untuk yang bekerja di Amerika dan Cina masih belum ada informasi kedatangannya. Tapi kami sudah siapkan tempat isolasinya jika mereka datang," Katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) I Made Subur, SH mengatakan, pihaknya telah melakukan monitoring ke seluruh desa yang memiliki warga bekerja di luar negeri. Made Subur mengatakan, hampir seluruh desa sudah menyiapkan tempat isolasi. Namun, ia mengatakan, desa-desa harus menyiapkan teknis penanganan PMI yang diisolasi.

"Hasil dari monitoring, desa-desa belum menyiapkan petugas dan SOP untuk yang mengawasi tempat isolasi. Jadi yang menjaga benar-benar profesional, " Katanya.

Selain itu, Made Subur menghimbau kepada masyarakat terutama PMI untuk membantu pemerintah mencegah penyebaran covid-19 di Buleleng.

"Ini bukan hanya tugas perbekel saja, tapi PMI juga harus memiliki komitmen untuk membantu pemerintah desa. Perbekel sudah menyiapkan fasilitas dan petugas pengawas tempat isolasi agar tidak kecolongan," lanjutnya.

Wakil Bupati Buleleng dr. I Nyoman Sutjidra, Sp, OG juga menghimbau kepada masyarakat PMI untuk suka rela melakukan isolasi di tempat yang sudah disediakan oleh desa masing-masing. Wabup Sutjidra mengungkapkan, dibuatnya tempat isolasi di masing-masing desa merupakan keputusan mutlal untuk mempermudah pengawasan.

"Kalau diisolasi di rumah masing-masing kan susah diawasi, sedangkan selama 14 hari masih bisa terjadi transmisi dari PMI ini," Jelasnya.

Wabup Sutjidra menambahkan, untuk yang sudah melakukan isolasi di rumah selama seminggu masih diberikan kebijakan. Namun yang baru datang dan yang akan datang, Wabup Sutjidra menegaskan harus diisolasi di tempat yang sudah disediakan.

"Yang akan datang harus mau diisolasi di tempat terpisah, apa lagi yang datang dari Amerika dan Italia, karena disana kasus covid-19 paling banyak di Dunia," Tegasnya. (JOZ)