8970900930
prokomsetda@bulelengkab.go.id
Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan

Serangkaian Twin Lake Festival Buyan dan Tamblingan. 28 Peserta Unjuk Keahlian Ukir Buah

Admin prokomsetda | 05 Juli 2019 | 281 kali

 
Memasuki Hari ke tiga pelaksanaan Twin Lake Festival (TLF) Buyan dan Tamblingan tahun 2019, Dinas Pertanian Buleleng menggelar Lomba Carving Buah, Jum'at (5/7)  di Kawasan Danau Buyan, Desa Pancasari.
 
Lomba carving buah yang diselenggarakan pada Twin Lake Festival (TLF) diikuti 28 peserta dari perwakilan masing-masing OPD lingkup Pemkab Buleleng, dan dari kategori SMA/SMK Se Buleleng.
 
Para peserta begitu serius mengukir buah yang berbahan dasar labu kuning dan semangka. Dengan lihai tangan para peserta membentuk berbagai ukiran. Dipilihnya buah labu dan semangka dikarenakan buah yang paling gampang di carving.
 
Disela-sela perlombaan Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng I Gede Subudi, SP, menjelaskan melalui lomba Carving Buah, kita bisa memperkenalkan potensi buah lokal Buleleng," disamping untuk bisa mewakili Buleleng dalam lomba Carving Buah di tingkat Provinsi Bali, kita juga bisa memperkenalkan Buah yang ada di Kabupaten Buleleng." Ucapnya
 
Menurutnya, lomba Carving Buah ini bertujuan untuk membangkitkan kreatifitas khususnya remaja SMK/SMA yang mempunyai kemampuan untuk mengukir buah," dengan ini kita upayakan untuk meningkatkan kreatifitas remaja, khususnya yang mempunyai keahlian untuk mengukir buah." tutur 
 
Lebih lanjut, Gede Subudi menambahkan melalui lomba carving buah kedepan bisa menarik remaja- remaja untuk tertarik untuk mengcarving buah, seperti yang kita ketahui saat ini banyak hotel yang sudah memakai carvingan buah untuk dekorasi." Keahlian ini merupakan salah satu modal untuk bekerja,kedepannya kita berharap makin banyak remaja yang tertarik untuk carving buah." Ujar Gede Subudi
 
Tim Juri lomba Carving buah Ir. I Gusti Maya Kunia mengungkapkan, keindahan dan kebersihan merupakan kriteria utama yang di nilai dalam Fruit Curving tersebut. Ditambahkan pula, dipilihnya buah labu sebagai ajang untuk mengetahui tingkat kekerasan dalam bahan yang digunakan melalui teknik yang digunakan oleh peserta. ”Kebersihan dan kerapian merupakan kreteria utama dari penilaian lomba kali ini, selain itu juga peserta dapat mengetahui tingkat kekerasan dari buah labu kuning tersebut,” ungkap. (KDL)