Keberhasilan Kabupaten Buleleng dalam mengekspor buah manggis ke Tiongkok (China) menimbulkan niat Kabupaten Buleleng untuk mengembangkan lagi pasar ekspornya. Kini Kabupaten Buleleng tengah mencoba menyasar pasar ekspor untuk buah naga ke Tiongkok (China) mengingat ada permintaan cukup besar pada komoditas tersebut. Keinginan Kabupaten Buleleng ini sejalan dengan program Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian Republik Indonesia yang berupaya mendapatkan akses pasar komoditas buah naga ke Tiongkok.
Keinginan ini mendapatkan sambutan positif dari General Administration of Customs People’s Republic of China (GACC). Salah satu tahap yang harus dilakukan dalam kajian analisis buah naga di Buleleng adalah dilaksanakannya kunjungan lapangan (on site visit) ke kebun produksi buah naga di Buleleng oleh tim GACC. Dalam hal ini, Pemerintah Kabupaten Buleleng menunjuk satu perkebunan buah naga yang diyakini memiliki kualitas ekspor, yakni pekebunan buah naga milik I Wayan Kantra. Perkebunan dengan luas 14 hektar ini terletak di Desa Bulian, Kecamatan Kubutambahan.
Untuk melihat kelayakan buah naga dar Kabupaten Buleleng ini, tim GACC melakukan kunjungan lapangan ke perkebunan milik I Wayan Kantra, Kamis (25/10). Kedatangan tim GACC ini didampingi Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian Republik Indonesia, Balai Karantina Pertanian Provinsi Bali, dan Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng.
Dalam kunjungan lapangan tersebut, tim GACC melakukan analisis dengan mengambil sempel buah dan sempel hama yang ada di pohon buah naga milik I Wayan Kantra. Sempel tersebut nantinya akan di uji terlebih dahulu. Tim GACC juga mencoba rasa buah naga milik I Wayan Kantra.