Guna mengsinkronisasikan hasil yang didapat dari Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kabupaten Buleleng tahun 2019 untuk Penyusunan Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD) tahun 2020 beberapa waktu yang lalu, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian, dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Kabupaten Buleleng menggelar Rapat Forum Gabungan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
Rapat forum gabungan SKPD yang diselenggarakan di Ruang Rapat Unit IV Kantor Bupati Buleleng ini dipimpin langsung oleh Kepala Bappeda Litbang, Ir. Nyoman Genep, MT, Selasa (2/4).
Ditemui usai rapat, Nyoman Genep menjelaskan dalam rapat forum gabungan ini, sampel yang dipilih masing-masing SKPD mempresentasikan hasil yang didapat dari Musrenbang. Tercatat ada delapan SKPD namun Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) ttidak hadir karena sedang melakukan sosialisasi. “Nantinya Bappeda Litbang dan DPUPR akan bertemu khusus untuk membahas usulan-usulan yang diserap,” jelasnya.
Usulan-usulan yang disampaikan masing-masing SKPD dicoba untuk disinkronisasi oleh Bappeda Litbang. Apakah dari SKPD terkait sudah menyerap hasil Musrenbang baik dari tingkat Kecamatan maupun dalam pra musrenbang yang telah dilakukan. Selain rapat gabungan SKPD ini, sebelumnya juga diselenggarakan Rapat bersama desa-desa yang masih tergolong miskin untuk mengidentifikasi program-program yang diusulkan. “Sesuai kebijakan pak Bupati bagaimana kita bisa memfokuskan pembangunan pertanian guna menangani kemiskinan di masing-masing kecamatan,” ujar Nyoman Genep.
Lebih lanjut, Nyoman Genep mengungkapkan dari masing-masing kecamatan, terpilih tiga desa di setiap kecamatan. Sehingga ada 27 desa bersama dengan para camat yang diundang untuk lebih mengkongkritkan usulan-usulan desa tersebut. Melihat juga potensi-potensi 27 desa tersebut yang bisa dikembangkan. Seperti Desa Lemukih, Desa Sekumpul dan Desa Galungan yang merupakan satu paket kawasan yang dipilih untuk Kecamatan Sawan memiliki potensi buah manggis. “Pengembangan manggis dilakukan di wilayah itu karena kita sudah pernah menyelenggarakan festival manggis disana,” ungkapnya.
Model-model sinkronisasi seperti inilah yang dicoba untuk diidentifikasi dan selanjutnya dipadukan dengan usulan dari SKPD yang mengadopsi usulan dari Desa berdasarkan potensi yang dimiliki. Kemudian kembali disinkronisasikan usulan SKPD. Kalau sudah masuk, itu yang ingin didapatkan dari rapat forum gabungan SKPD ini. “Hasilnya tentu rumusan program kegiatan yang menjadi input dalam bahan rancangan RKPD tahun 2020,” tutup Nyoman Genep. (dra)