8970900930
prokomsetda@bulelengkab.go.id
Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan

Sosialisasi Strategi Pemasaran, Dispar Buleleng Optimis Tingkatkan Wisatawan Melalui Promosi Medsos.

Admin prokomsetda | 19 Desember 2019 | 213 kali

Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Buleleng menggelar sosialisasi dan expose pemanfaatan media sosial (medsos) dalam rangka meningkatkan kualitas pemasaran dan pariwisata Buleleng. Dispar optimis mampu meningkatkan kunjungan wisatawan melalui promosi di medsos.

Tidak bisa dipungkiri kehadiran medsos selain menjadi sarana komunikasi sebagian besar masyarakat dengan berbagai latar belakang di dunia maya, medsos seperti Youtube, Facebook, Whatsapp, Web, dan Instagram menjadi andalan untuk menjajalkan obyek-obyek pariwisata terkini.

“Program trobosan ini dilakukan secara mendadak melalui survey yang dilakukan oleh dispar sendiri, apalagi generasi millennial saat ini sangat dekat dengan teknologi digital termasuk medsos yang menjadi sarana jitu untuk memviralkan destinasi wisata di Buleleng,” ungkap Kadispar Buleleng, Ir. Nyoman Sutrisna, MM di Ruang Rapat Dispar, Kamis (19/12).

Pasalnya, pada era digital promosi pariwisata memang tidak cukup hanya mengandalkan media konvensional, seperti baliho, billboard, brosur, dll. Melalui media lama ini, tidak dapat diketahui secara langsung respons, minat, dan motif  kunjungan para wisatawan yang hadir ke Buleleng.

“Padahal, ini sangat penting untuk mengetahui sejauh mana perkembangan pariwisata dan ada kesempatan dalam berbenah. Pemanfaatan media sosial ini saya akui juga sebagai media kekinian yang  mampu menarik para wisatawan menuju tempat-tempat wisata yang viral di medsos,” ungkap Sutrisna

Tak hanya itu, Nyoman Sutrisna mengatakan bahwa dari survey yang dilakukannya menunjukkan munculnya wisatawan-wisatawan pada destinasi baru akibat dari beragam foto dan video yang viral di medsos. “Untuk itu, saya mendorong kepada rekan-rekan para pelaku industri, desa pariwisata, dan SKPD terkait yang hadir dalam sosialisasi ini untuk bersama-sama aktif di medsos. Selain itu, selalu berhati-hati dengan munculnya kabar bohong (Hoax) yang bisa merugikan pariwisata Buleleng,” seru Sutrisna.

Medsos bagaikan pisau yang bermata ganda, artinya disamping memiliki nilai positif tentu adapula nilai negatifnya. Adapula wisatawan yang menemukan destinasi tak sesuai dengan informasi yang didapatkannya, tetapi ini dapat dicegah dengan memviralkan berbagai informasi destinasi yang sudah dirilis oleh dispar atau para pelaku pariwisata yang dapat dipercaya.

“Hal ini adalah peluang besar yang harus dimanfaatkan secara maksimal, sudah saatnya kita jeli melihat perubahan pola pikir wisatawan dalam mencari informasi wisata,” kata Sutrisna.

Sementara itu, Sije Branding, Celvin Jaya Rahadi yang hadir sebagai narasumber mengatakan di Buleleng kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM) dan sarana pendukung lainnya sudah siap mendukung trobosan ini. “Mengingat, saat ini penggunaan dunia digital khususnya medsos mencapai 70%, semakin lama akan terus bertambah dan menjadi peluang bagi dunia pariwisata,” ujarnya.

Untuk itu perlu sinergi dari semua pihak dalam mendukung semua trobosan yang dikeluarkan oleh dispar, adanya berita bohong yang sebagian besar menghantui di dunia digital dapat dicegah melalui check and balance berbagai pihak. “Peluang ini sangat luar biasa untuk menarik wisatawan ke Buleleng, sehingga butuh perhatian besar untuk memantau trobosan ini bersama-sama di medsos,” pungkas Celvin. (Stu)