Upaya Pemkab Buleleng untuk melestarikan kesenian asli Kabupaten Buleleng terus dilakukan. Ini terlihat saat dalam pelaksanaan Buleleng Festival (Bulfest) ke-7 tahun 2019. Pada hari ke-2 pagelaran Buleleng Festival di zona B yang khusus untuk pagelaran kesenian tradisional, panitia menampilkan Tabuh Kembang Kirang dari Desa Sangsit, Kec.Sawan, Rabu (7/8).
Tabuh Kembang Kirang sendiri merupakan tabuh sakral yang berasal dari Desa Sangsit. Seperti namanya, Kembang Kirang ini ditabuhkan dari gamelan gong sakral yang jumlahnya kurang (tidak lengkap seperti seperangkat gong pada umumnya). tabuh ini biasanya ditampilkan saat piodalan-piodalan di Desa Sangsit.
Uniknya tabuh ini diyakini sudah ada sekitar 400 tahun silam. Namun sayang, dikarenakan usianya yang cukup lama, informasi detail tentang tabuh ini sangat minim. Masyarakat Desa Sangsit pun tidak ada yang tahu informasi pasti tentang tabuh ini.
Hal ini diungkapkan oleh koordinator tabuh Kembang Kirang Desa Sangsit Ketut Surtani. Ia mengaku telah menggali informasi tentang tabuh ini kepada warga di Desa Sangsit. Namun ia tidak menemukan informasi yang jelas. Ia juga bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng untuk mencari informasi yang pasti tentang tabuh tersebut. Menurutnya, dilihat dari namanya tabuh kembang kirang ini, kemungkinan artinya gong yang tidak lengkap.
"Seperti namanya tabuh kembang kirang, kembang yang artinya daun kirang artinya kurang. Tapi yang kurang ini saya tidak tau pasti," Jelasnya.
Hal senada diungkapkan oleh Kepala Bidang Kebudayaan Wayan Sujana. Ia mengaku pihaknya juga melakukan penggalian informasi tentang tabuh ini. Ia menjelaskan, untuk saat ini, Pemkab Buleleng mencoba melestarikan dan memperkenalkan tabuh ini kepada masyarakat. Dengan menampilkan tabuh ini diharapkan dapat menggali informasi tentang tabuh ini.
"Upaya pelestarian dan perkenalan tabuh ini sudah kami lakukan. Sebelumnya tabuh ini kami tampilkan saat pembukaan Pesta Kesenian Bali Tahun 2019. Ini juga diharapkan ada masyarakat yang mampu memberikan informasi tentang tabuh ini," Harapnya.
Tabuh Kembang Kirang Desa Sangsit membawakan 3 buah lagu yakni Sukatian, Sang Hyang Dedari, dan Sarag sirig. Tabuh Kembang Kirang ini beranggotakan 23 orang. Selain itu juga, Wantilan Sasana Budaya diramaikan juga oleh Pementasan Angklung Kebyar Desa Nagasepeha dan Semar Pegulingan Sanggar Seni Wahayu Semara Shanti. (JOZ)