Di awal tahun 2019 ini berbagai upaya dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (pemkab) Buleleng untuk menunjang perekonomian masyarakat. Salah satunya mengajak para Kelompok wanita tani ( KWT ) dan pelaku Usaha kecil menengah (UKM) melakukan ekspansi pasar keluar Buleleng. Upaya tersebut dilakukan untuk mendapat skala pameran yang lebih luas lagi, sehingga para pelaku UKM dan KWT mampu memperkenalkan pruduk hasil kerajinan maupun hasil olahan pangan lokal Buleleng bagi masyarakat luas.
“ Kedepannya kita bikin pameran seperti ini di lapangan Renon Denpasar, kalau bisa tiga bulan sekali diadakan pameran dengan mengajak para KWT dan pelaku UKM yang ada di Kabupaten Buleleng “
Demikian dikatakan Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, ST usai berbincang dengan para pedagang pada kegiatan pasar pangan lokal yang di rangkaikan dengan apel krida di Eks Pelabuhan Buleleng, Jumat, 15 Maret 2019.
Dalam kesempatan itu, Bupati Agus meminta kepada Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Buleleng, agar menyediakan tempat yang lebih representatif bagi para KWT dan pelaku UKM. “ Pasang di APBD. Nanti undang dia (pedagang ) untuk berjualan di Denpasar dan mencari pasar yang lebih besar ,“ pintanya.
Menurutnya, hal yang paling penting dalam mingkatkan ekonomi masyarkat melalui UKM maupun KWT adalah meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan. Salah satunya mereka (pengerajin) agar lebih berinovasi dan lebih kekinian dalam membuat produk yang dihasilkan sehingga tidak ada istilah ketinggalan jaman “ Memang harus ada tempat pameran yang lebih luas skalanya, dan yang paling menentukan daya belinya “ ujar Bupati yang sering di sebut PAS itu.
Sementara itu Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Kabupaten Buleleng drh. Nyoman Surya Temaja, MP mengatakan, sesuai dengan arahan dari Bupati Buleleng kedepannya dinas Ketapang agar mampu melakukan ekspansi pasar. Ekspansi dimaksud dengan melibatkan para KWT dan UKM yang ada di Kabupaten Buleleng untuk menjajakan hasil kerajinannya di Denpasar. “ Di tahun anggaran baru supaya dirancang setiap tiga bulan sekali melakukan pameran pasar lokal dan industri UKM di Denpasar,“ katanya.
Dijelaskan Surya Temaja, pasar pangan lokal tahun 2019 sedikit berbeda dari tahun sebelumnya, ditahun ini tidak hanya menjajakan hasil olahan pangan saja namun juga disajikan hasil kerajinan tangan dari para UKM seperti sokasi, keben, dan asesoris serta masih banyak lagi produk UKM lainnya, sehingga tidak ada kesan monoton pada pasar pangan lokal yang di gelar. “ Sekarang Lapas kelas II B juga ikut, ada juga dari Wirausaha Muda Singaraja kumudian dari SMK N 1 Sawan, mereka berinteraksi dengan kita untuk varian pameran lebih banyak dan lebih bervariatif sesuai arahan dan petunjuk dari Bapak Bupati “ Pungkasnya. (Smd)